Kurikulum
operasional dalam satuan pendidikan merupakan dokumen yang bersifat dinamis, di
mana bisa diperbaharui secara berkesinambungan, dapat dijadikan referensi dalam
keseharian, dan dapat direfleksikan serta dikembangkan.
Dalam
menyusun KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan), sekolah diberikan
wewenang untuk menentukan format dan sistematika penyusunannya. KOSP
dikembangkan dan dikelola dengan mengacu kepada struktur kurikulum dan standar
yang ditetapkan oleh Pemerintah dan menyelaraskannya dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Beberapa prinsip
penyusunan Kurikulum Operasional Satuan pendidikan adalah sebagai berikut :
1.
Berpusat pada peserta didik, yaitu
pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan
tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.
2.
Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan
lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan
karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).
3.
Esensial, yaitu memuat semua unsur
informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan.
Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.
4.
Akuntabel, dapat
dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
Komponen Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan
Ada
4 (empat) komponen utama KOSP dalam mengembangkan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan, yaitu Karakteristik satuan pendidikan; Visi, misi, dan tujuan;
Pengorganisasian pembelajaran; dan Perencanaan pembelajaran.
1.
Karakteristik satuan pendidikan
Dari
analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik satuan pendidikan,
termasuk peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan sosial
budaya. Untuk SMK, karakteristik melingkupi program keahliannya.
2.
Visi
Menggambarkan
bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan
pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik
satuan pendidikan
Nilai-nilai
yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai
profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)
3.
Misi
Misi
menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi. Nilai-nilai penting yang
diprioritaskan selama menjalankan misi
4.
Tujuan
Tujuan
akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik.
Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan
misi Strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan
dan selaras dengan profil pelajar Pancasila.
Komponen
utama yang ditinjau setiap 4-5 tahun
|
Karakteristik
Satuan Pendidikan
|
Visi,
misi, dan tujuan
|
Komponen
utama yang ditinjau setiap tahun
|
Pengorganisasian
pembelajaran
|
Rencana
pembelajaran
|
Pendampingan,
evaluasi, dan pengembangan profesional
|
Lampiran
|
Implementasi
Kurikulum Operasional Berdasarkan Tingkat Kesiapan Satuan Pendidikan
1,
Latihan Pemahaman
A.
Prinsip Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Berikut
yang BUKAN merupakan prinsip dalam penyusunan kurikulum operasional satuan
pendidikan adalah . . . .
Jawaban : terukur
B.
Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Berikut
ini merupakan komponen kurikulum operasional satuan pendidikan, kecuali …
Jawaban : Evaluasi pembelajaran
Berikut
ini yang merupakan komponen yang ditinjau setiap tahun pada kurikulum
operasional di satuan pendidikan adalah…
Jawaban : Pilihan a dan b benar
C.
Implementasi Kurikulum Operasional Berdasarkan Tingkat Kesiapan Satuan
Pendidikan
Dalam
mengembangkan kurikulum operasional, setiap satuan pendidikan merdeka dalam
menentukan tahap kesiapan masing-masing.
Jawaban : benar
Yang
harus dilakukan kepala satuan pendidikan untuk menentukan kesiapan satuan
pendidikannya dalam merancang kurikulum operasional adalah ….
Jawaban : refleksi dari para pendidik
2.
Post test
1.
|
Komponen
kurikulum operasional satuan pendidikan yang perlu ditinjau setiap 4-5 tahun
yaitu...
|
A.
|
Perencanaan
pembelajaran
|
B.
|
Pengorganisasian
pembelajaran
|
C.
|
Visi,
misi dan tujuan satuan pendidikan
|
D.
|
Pengembangan
dan pendampingan profesional guru
|
Pembahasan
:
Jawaban : C
|
2.
|
Berikut
ini yang tidak perlu dilakukan oleh pendidik dalam perencanaan pembelajaran
adalah …
|
A.
|
Merumuskan
Capaian pembelajaran
|
B.
|
Membuat
Tujuan pembelajaran
|
C.
|
Menentukan
metode pembelajaran
|
D.
|
Menentukan
sumber-sumber pembelajaran
|
Pembahasan
:
Jawaban : A
|
3.
|
Tujuan
dari implementasi kurikulum operasional yang disesuaikan dengan kesiapan
setiap satuan pendidikan adalah sebagai berikut, kecuali…
|
A.
|
Agar
pendidik dan satuan pendidikan bisa lebih leluasa dalam mengimplementasi
kurikulum operasional
|
B.
|
Agar mengikuti
keinginan pemerintah
|
C.
|
Agar
disesuaikan dengan kesiapan masing-masing
|
D.
|
Agar
satuan pendidikan lebih percaya diri dalam mengimplementasi kurikulum merdeka
|
Pembahasan
:
Jawaban : A
|
4.
|
Perhatikan
cara penerapan kurikulum operasional pada 2 sekolah berikut:
Sekolah A
- Mengikuti contoh kurikulum operasional yang diberikan oleh Kemdikbudristek.
- Mengambil modul ajar yang diberikan kemdikbudristek untuk perencanaan
pembelajaran
Sekolah B
- Mengembangkan kurikulum operasional sendiri
- Mengembangakan perencanaan pembelajaran sendiri
Di antara kedua sekolah tersebut, manakah sekolah yang sudah tepat dalam
mengimplementasi kurikulum operasional satuan pedidikan?
|
A.
|
Sekolah
A
|
B.
|
Sekolah
B
|
C.
|
Keduanya
Benar
|
D.
|
Tidak
ada yang benar
|
Pembahasan
:
Jawaban : A
|
5.
|
Pernyataan
di bawah ini yang menunjukkan peran pendidik dalam penyusunan kurikulum
operasional satuan pendidikan adalah…
|
A.
|
Mengembangkan
rencana pembelajaran, meningkatkan kemajuan belajar, dan menyusun asesmen
otentik yang memberikan umpan balik efektif serta melibatkan peserta didik
secara aktif.
|
B.
|
Memimpin
dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum
operasional yang kontekstual dan memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
|
C.
|
Mendampingi,
membimbing, dan mendorong satuan pendidikan di bawah binaannya untuk
mengembangkan kurikulum operasional sesuai prinsip penyusunan.
|
D.
|
Mengarahkan
satuan pendidikan dalam proses pengembangan kurikulum operasional yang sesuai
dengan kondisi riil satuan pendidikan.
|
Pembahasan
:
Jawaban : A
|
6.
|
Profil
pelajar Pancasila dapat terbangun/tercapai pada diri peserta didik apabila
pengorganisasian pembelajaran dapat mengoptimalkan:
|
A.
|
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
|
B.
|
Kegiatan
intrakurikuler
|
C.
|
Kegiatan
ekstrakurikuler
|
D.
|
Jawaban
a, b dan c benar
|
Pembahasan
:
Jawaban : D
|
7.
|
Cara
untuk menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan dalam implementasi
kurikulum operasional yaitu...
|
A.
|
Mengikuti
tingkat kesiapan sekolah terdekat
|
B.
|
Menunggu
arahan dari pengawas/dinas daerah
|
C.
|
Melakukan
refleksi mandiri dengan melibatkan para pendidik
|
D.
|
Semua
benar
|
Pembahasan
:
Jawaban : C
|
8.
|
Pembelajaran
yang dilaksanakan pada satuan pendidikan harus mampu memenuhi keragaman
potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan
peserta didik. Pernyataan diatas sesuai dengan prinsip....
|
A.
|
Esensial
|
B.
|
Akuntabel
|
C.
|
berpusat
pada murid
|
D.
|
Melibatkan
berbagai pemangku kepentingan
|
Pembahasan
:
Jawaban : C
|
9.
|
Untuk
mengetahui karakteristik satuan pendidikan, faktor eksternal yang dapat
dianalisis adalah sebagai berikut, kecuali …
|
A.
|
Potensi
daerah
|
B.
|
Sosial
ekonomi
|
C.
|
Budaya
|
D.
|
Keunggulan
sekolah
|
Pembahasan
:
Jawaban : D
|
10.
|
Cara
untuk menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan dalam implementasi
kurikulum operasional yaitu...
|
A.
|
Mengikuti
tingkat kesiapan sekolah terdekat
|
B.
|
Menunggu
arahan dari pengawas/dinas daerah
|
C.
|
Melakukan
refleksi mandiri dengan melibatkan para pendidik
|
D.
|
Semua
benar
|
Pembahasan
:
Jawaban : C
|