Thursday, July 6, 2023

BAB V PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DI KELAS IV

 

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

 

 

A.    Simpulan

Berdasarkan hasil paparan data dan pembahasani pada Bab IV tentang pembelajaran menulis karangan dengan melakukan tindakan berupa penerapan pendekatan CTL melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Perencanaan Pembelajaran

Hasil analisis dan refleksi yang dilakukan terhadap perencanaan guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya elalu terjadi peningkatan. Terjadinya peningkatan pencapaian indikator perencanaan pembelajaran pada setiap siklus, menunjukkan bahwa dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan dapat meningkat hasil perencanaan yang dibuat guru dalam pembelajaran menulis karangan.

2.      Pelaksanaan Pembelajaran

a.       Kinerja guru

Hasil analisis dan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sebelum dilakukan tindakan pada pembelajaran menulis karangan pada siswa kelas IV SDN Trijaya secara umum termasuk kategori cukup baik. Setelah dilaksanakan tindakan dalam proses kegiatan pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan diperoleh peningkatan pencapaian hasil. Terjadinya peningkatan pencapaian indikator kinerja guru pada setiap siklus, hal ini menunjukkan bahwa pada kinerja guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan berpengaruh secara nyata dan terbukti pada pencapaian proses dan hasil belajar.

 

 

b.      Aktivitas siswa

Pencapaian hasil tindakan terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya, pada setiap siklusnya selalu mengalami peningkatan. Terjadinya peningkatan aktivitas siswa pada setiap siklus, menunjukan bahwa dengan pendekatan CTL melalui metode penugasan pada pembelajaran menulis karangan, terbukti nyata dapat meningkatkan proses pencpaian indikator aktivitas belajar siswa yang difokuskan pada aspek perhatian, motivasi dan keaktifan.

3.      Hasil Belajar

Pencapaian indikator hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis karangan dengan pendekatan CTL melalui metode penugasan yang diterapkan pada siswa kelas IV SDN Trijaya pada setiap siklusnya selalu mengalami peningkatan hasil belajar. Rata-rata peningkatan hasil belajar dari data awal sapai pada siklus III sebesar 27,2%. Terjadinya peningkatan pencapaian indikator hasil belajar siswa pada setiap siklus, menunjukan bahwa dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan pada pembelajaran menulis karangan, terbukti nyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

 

B.     Saran

1.      Bagi Guru Sekolah Dasar

Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran menulis karang dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan di kelas IV SD, menunjukkan adanya peningkatan pada pencapaian aspek perencanaan, pelaksanaan kinerja guru dan aktivitas siswa serta hasil belajar siswa, untuk itu disarankan dapat diterapkan pada materi yang serupa di sekolah dasar.

2.      Bagi Siswa

Dengan pendekatan CTL melalui metode penugasan pada pembelajaran menulis karangan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, untuk itu  disarankan siswa dapat lebih meningkatkan perhatian, motivasi, dan  keaktifan  dalam proses pembelajaran.

3.      Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan pendekatan CTL melalui metode penugasan pada pembelajaran menulis karanag, terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, untuk itu disarankan bagi penelitian selanjutnya dapat meneliti aspek-aspek lain yang secara langsung mapun tidak langsung berpengaruh pada hasil belajar siswa.

4.      Bagi Lembaga UPI

Terbuktinya hasil penelitian ini, yaitu dapat meningkatkan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar siswa, disarankan hasil penelitian ini dijadikan referensi untuk penelitian yang serupa selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anisah. (2008). Kelemahan dan Kelebihan CTL dan Pakem. (http://anisah89.blogspot.com/2009/02/kelemahan-dan-kelebihan-ctl-dan-pakem.html. diunduh tanggal 02 Februari 2015).

Arikunto, Suharsimi, dkk., (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksasra.

Arikuto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pragmatik. Jakarta: Rineka Cipta.

Cahyani, Isah dan Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Depdiknas UPI.

Djamarah,SA & Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djuanda, Dadan. (2007). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan Menyenangkan. Depdiknas. Jakarta.

Dzamarahm Syaiful Bahri, dan Zain Aswan. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Budaya.

Faozie, Anne Widianti. (2013). Peningkatan Kemampuan Memahami Paragraf dalam Wacana Bahasa Indonesia melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual bagi Siswa Kelas VI A SDN Jatayu Bandung. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hudoyo, Herman. (1990). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang.

Johnson, Elaine B. (2011). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa.

Karo–Karo,Ulihbukit.(1981). Metodologi Pengajaran.Salatiga: CV. Saudara.

Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. RefikaAditama.

Kusmiatun, Ari. (2005). “Harmoni Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual dalam Pembelajaran Menulis”. Menuju Budaya Menulis (Suatu Bunga Rampai). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Muchlisoh, dkk (1992). Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Depdikbud.

Nurhadi & Senduk, A.G. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Penerbut UNM.

Nurhadi, 2002. Pendekatan Kontekstual (Contectual Teaching and Learning). Malang: Universitas Malang.

Pajrina, Putri Nur. (2013). Meningkatkan Ketrampilan Menyimak Cerita dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)). Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Resmini, Novi dan Djuanda, Dadan. (2007). Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS

Sumantri, M, dan Permana J, (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.

Supriyadi. (1996). Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Depdikbud.

Surakhmad, Winarno. (1997). Pengantar Interaksi Mengajar. Bandung: Tarsito.

Suriamiharja, Agus, dkk. (1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud.

Sutardi, Didi dan Sudirjo, Encep. (2007). Pembaharuan dalam PBM di SD. Bandung: UPI PRESS.

Suyitno, Amin. 2004. Pendekatan Pembelajaran Matematika. Semarang: Depdiknas.

Tarigan, Henry Guntur. (1995). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa.Bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wagiran. (2005). Implementasi Life Skill dalam Pembelajaran Menulis. Menuju Budaya Menulis (Suatu Bunga Rampai). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Wiraatmadja. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

                                                  

 

 

 

Monday, July 3, 2023

BAB IV PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DI KELAS IV

 

BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

 

A.    Paparan Data Awal

Hasil kegiatan pra tindakan dalam pembelajaran menulis karangan di kelas IV SDN Trijaya pada tanggal 15 Januari 2015, berupa kegiatan observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa serta hasil belajar, diperoleh deskripsi sebagai berikut:

1.      Kinerja Guru

Kinerja guru pada pembelajaran menulis karangan di kelas IV SDN Trijaya sebelum diterapkan pendekatan pembelajaran CTL melalui metode penugasan sebagaimana pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Data Awal Hasil Observasi terhadap Kinerja Guru

No

Aspek yang Diamati

Skala Penilaian

Jml Skor

1

2

3

4

1

Merencanakan Pengelolaan KBM

 

 

 

 

 

a.    Merumuskan tujuan pembelajaran.

 

 

 

4

 

b.    Menentukan metode.

 

 

 

3

 

c.    Menentukan langkah-langkah mengajar.

 

 

 

3

 

d.    Menentukan cara-cara memotivasi siswa.

 

 

 

2

2

Merencanakan Pengorganisasian Bahan Pengajaran

 

 

 

 

 

 

a.    Bahan pengajaran sesuai dengan karakteristik siswa.

 

 

 

4

 

b.    Menyusun bahan pengajaran sesuai dengan taraf berpikir siswa.

 

 

 

3

3

Merencanakan Pengelolaan Kelas

 

 

 

 

 

 

a.    Menentukan dengan tepat macam pengaturan ruangan kelas dengan tujuan pembelajaran.

 

 

 

2

 

b.    Menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar.

 

 

 

3

 

c.    Menentukan cara pengorganisasian siswa agar terlibat secara efektif dalam KBM.

 

 

 

3

4

Merencanakan Penggunaan Alat Peraga dan Metode Pengajaran

 

 

 

 

 

 

a.    Menentukan pengembangan alat peraga.

 

 

 

2

 

b.    Menentukan media pengajaran.

 

 

 

3

 

c.    Menentukan sumber pengajaran.

 

 

 

4

5

Merencanakan Penilaian Prestasi Siswa untuk Kepentingan Pengajaran

 

 

 

 

 

 

a.    Membuat alat penilaian hasil belajar.

 

 

 

4

 

b.    Menentukan bermacam-macam bentuk dan prosedur penilaian

 

 

 

4

 

Jumlah

 

3

3

8

44

 

Rata-rata

 

 

 

 

3

 

Pencapaian (%)

 

21

 

57

85

 

Tafsiwan (B/C/K)

 

 

 

 

B

 

Kinerja guru hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada hari Kamis, 15 Januari 2015 pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SDN Trijaya dengan materi menulis karangan, menunjukkan bahwa pencapaian kinerja guru kelas IV secara umum termasuk kategori baik. Dari hasil data awal tentang kinerja guru tersebut dapat dikemukakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran menulis karangan telah dilaksanakan dengan baik, namun pada beberapa indikator pencapaian masih ada pencapian nilai 2 (cara memotivasi siswa, menentukan dengan tepat macam pengaturan ruangan kelas dengan tujuan pembelajaran, dan menentukan pengembangan alat peraga). Dengan demikian kinerja guru akan ditingkatkan pada kegiatan tindakan siklus I

 

2.      Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa kelas IV SDN Trijaya dalam pembelajaran menulis karangan sebelum dilakukan tindakan berupa penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan sebagai berikut.

Tabel 4.2

Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas IV SDN Trijaya

 

L

Aspek  yang Diamati

 

Interpretasi

No

Nama Siswa

/

Perhatian

Motivasi

Keaktifan

Skor

 

P

0

1

2

3

0

1

2

3

0

1

2

3

B

C

K

1

GIBRAN JOEL. P

L

5

 

 

2

ABDUL LATIEF

L

4

 

 

3

BURHAN

L

3

 

 

4

CINDY NUR FACA

P

5

 

 

5

DAVID HERMAWAN

L

4

 

 

6

GALIH NUGRAHA. S

L

4

 

 

7

KURNIAWATI

P

7

 

 

8

NOVAN PUJI. R

P

7

 

 

9

PRISKA DWINOVA

P

9

 

 

10

RAFLY RAMADHAN

L

3

 

 

11

RANGGA RAMADHANI. S

L

3

 

 

12

REZA TRI MAYDINA

L

5

 

 

13

RINA AYU FITRIYANI

P

4

 

 

14

RIVA’I ILHAM

L

8

 

 

15

RIZKY DWI MAYDINI

P

3

 

 

16

SITI NURJANAH

P

3

 

 

17

ANNISA SETIA DEWI

P

5

 

 

18

NAZWA PUTRI AULIA

P

5

 

 

Jumlah

7

7

4

10

6

2

11

5

2

87

4

9

5

Pencapaian (%)

22

50

28

 

Berdasarkan hasil observasi awal aktivitas siswa kelas IV SDN Trijaya dalam pembelajaran menulis karangan, secara umum termasuk kategori cukup. Dari tiga aspek yang diamati dalam observasi aktivitas siswa, yang termasuk kategori baik 4 orang, kategori cukup 9 orang, dan kategori kurang 5 orang.. Dengan demikian berdasarkan data awal tersebut secara umum aktivitas siswa perlu adanya perbaikan.

Permasalahan masih rendahnya aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Trijaya pada pembelajaran menulis karangan tersebut di atas, akan diperbaiki dengan mengadakan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rencana penelitian yaitu dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan.

 

3.      Hasil Belajar

Hasil belajar siswa kelas IV SDN Trijaya pada pembelajaran menulis karangan sebelum dilakukan tindakan berupa penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan sebagai berikut:

Tabel 4.3

Data Awal Hasil Tes Menulis Karangan Bebas Siswa Kelas IV SDN Trijaya

No

Nama Siswa

L/P

Aspek yang dinilai

Jml Skor

Nilai

Ket.

Penggunaan huruf kapital

Penggunaan tanda baca

Susunan antar kalimat

T

BT

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

GIBRAN JOEL. P

L

 

 

 

 

 

 

4

44,4

 

2

ABDUL LATIEF

L

 

 

 

 

 

 

5

55,6

 

3

BURHAN

L

 

 

 

 

 

 

4

44,4

 

4

CINDY NUR FACA

P

 

 

 

 

 

 

7

77,8

 

5

DAVID HERMAWAN

L

 

 

 

 

 

 

5

55,6

 

6

GALIH NUGRAHA. S

L

 

 

 

 

 

 

4

44,4

 

7

KURNIAWATI

P

 

 

 

 

 

 

7

77,8

 

8

NOVAN PUJI. R

P

 

 

 

 

 

 

6

66,7

 

9

PRISKA DWINOVA

P

 

 

 

 

 

 

3

33,3

 

10

RAFLY RAMADHAN

L

 

 

 

 

 

 

4

44,4

 

11

RANGGA RAMADHANI. S

L

 

 

 

 

 

 

6

66,7

 

12

REZA TRI MAYDINA

L

 

 

 

 

 

 

5

55,6

 

13

RINA AYU FITRIYANI

P

 

 

 

 

 

 

7

77,8

 

14

RIVA’I ILHAM

L

 

 

 

 

 

 

5

55,6

 

15

RIZKY DWI MAYDINI

P

 

 

 

 

 

 

7

77,8

 

16

SITI NURJANAH

P

 

 

 

 

 

 

4

44,4

 

17

ANNISA SETIA DEWI

P

 

 

 

 

 

 

7

77,8

 

18

NAZWA PUTRI AULIA

P

 

 

 

 

 

 

6

66,7

 

 

Jumlah

 

9

10

7

11

12

3

12

14

0

134

1066,8

5

13

 

Persentase (%)

 

35

38

27

42

46

12

46

54

0

 

 

28

72

 

Berdasarkan tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa hasil tes kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan, secara umum dari 18 siswa yang dinyatakan tuntas hanya 5 orang (28%), sedangkan yang belum tuntas sebanyak 13orang (72%). Pencapaian ketuntasan secara individual sebesar 70, sedangkan ketuntasan klasikal sebesessar 85%. Dengan hasil tersebut membuktikan bahwa siswa kelas IV SDN Trijaya pada materi menulis karangan secara klasikal belum tuntas. Untuk itu perlu adanya upaya perbaikan peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis karangan.

 

B.     Paparan Data Tindakan

1.      Paparan Data Tindakan Siklus I

a.      Paparan Data Perencanaan Siklus I

Perencanaan yang dlakukan pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 4 Mei 2015. Perencanaan pada siklus I didasarkan atas hasil data awal yang dilakukan sebelumnya dengan tujuan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa serta kinerja guru dalam pembelajaran menulis karangan di kelas IV SDN Trijaya. Kegiatan peneliti untuk meningkatkan proses dan hasilbelajar serja kinerja guru, dilakukan tindakan sebagai berikut:

1)      Mengkaji silabus dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis karangan. Hal ini mencakup kegiatan guru dalam mengkaji silabus dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis karangan untuk satu kali tatap muka (2 x 35 menit), kemudian didiskusikan dengan guru kelas IV dan dosen pembimbing.                                                     

2)      Perancangan skenario pembelajaran menulis puisi bebas bersama guru. Skenario pembelajaran ini menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan. Langkah-langkah kegiatan inti pembelajaran sebagai berikut: 

a)      Tahap invitasi

(1)   Guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan menulis dan sekaligus memberikan contoh kerangka karangan beserta pengembangannya.

(2)   Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa, dan memberikan kesempatan untuk menamai tim/kelompoknya serta memberikan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompoknya.

b)      Tahap eksplorasi

(1)   Guru membawa dan membimbing siswa ke lingkungan sekitar sekolah untuk melakukan observasi, dengan tugas yang harus dicatat antara lain: kondisi lingkungan sekolah, keadaan benda/barang dan jenisnya, mewawancarai petugas penjaga sekolah, dan mewawancarai siswa yang lain.

(2)   Guru meminta siswa kembali ke kelas dan meminta siswa untuk menyusun kerangka karangan dan mengembangkannya berdasarkan tema yang telah disediakan sesuai dengan tugas yang diberikan dan hasil observasi.

(3)   Setiap anggota tim mengembangkan kerangka karangan yang telah disusun kedalam beberapa alinea/paragraf.

 

 

c)      Tahap penjelasan atau solusi

(1)   Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu tim dengan cara memeriksa, mengoreksi, dan memperbaiki kesalahan dalam tulisan karangan berupa pilihan kata, ejaan dan tanda baca, kemudian mempresentasikannya di depan kelas.

(2)   Siswa mempresentasikannya hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas.

d)   Tahap pengambilan tindakan

(1)   Guru memberi penguatan mengenai hasil tulisan siswa.

3)      Mendiskusikan dengan guru pengajar mengenai aspek menulis karangan apa saja yang akan dinilai. 

4)      Perancangan kerangka karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan yang akan ditulis guru pada papan tulis sebagai contoh.

5)      Penyusunan instrumen penelitian bersama guru pengajar. Instrumen penelitian ini berupa tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis karangan.. 

6)      Aktivitas-aktivitas perencanaan tindakan tersebut dilakukan oleh peneliti dan guru pengajar dalam waktu satu minggu sebelum pelaksanaan tindakan.

Data hasil perencanan siklus I yang dibuat, selengkapnya pada tabel berikut ini.    

Tabel 4.4

Paparan Data Proses Kinerja Guru Tahap Perencanaan Siklus I

 

No

Aspek yang Diamati

Skor

Pencapaian (%)

Maks.

Pencapaian

1

Merencanakan Pengelolaan KBM

16

14

88

2

Merencanakan Pengorganisasian Bahan Pengajaran

8

8

100

3

Merencanakan Pengelolaan Kelas

12

9

75

4

Merencanakan Penggunaan Alat Peraga dan Metode Pengajaran

12

10

83

5

Merencanakan Penilaian Prestasi Siswa untuk Kepentingan Pengajaran

8

8

100

 

Jumlah

56

49

446

 

Tafsiran (B/C/K)

 

87,5%

Baik

 

Mengacu kepada paparan data pada tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa pencapaian kegiatan perencanaan siklus I diperoleh pencapaian skor indikator merencanakan pengelolaan KBM sebesar 14 (88%), indikator merencanakan pengorganisasian bahan pengajaran sebesar 8 (100), indikatormerencanakan pengelolaan kelas sebesar 9 (75%), indikator merecanakan penggunaan alat peraga dan metode pengajaran sebesar 10 (83%), dan indikator merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran sebesar 8 (100%). Adapun pencapaian keseluruhan pada penilaian indikator perencanaan sebesar 49 dari skor maksimal sebesar 56. Pencapaian indikator penilaian perencanaan pada siklus I diperoleh pencapaian sebesar 87,5%, dari target pencapaian indikator perencanaan sebesar 90%. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran paparan data perencanaan dibuat menjadi diagram di bawah ini.

 

Diagram 4.1

Paparan Data Kinerja Guru Tahap Perencanaan Siklus I

Keterangan :

Siklus I                                                    :   87,5% pencapaian indikator penilaian

1)        Merencanakan pengelolaan KBM

:

88

2)        Merencanakan pengorganisasian bahan pengajaran

:

100

3)        Merencanakan pengelolaan kelas

:

75

4)        Merencanakan penggunaan alat peraga dan metode pengajaran

:

83

5)        Merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

:

100

 

Berdasarkan persentase pencapaian indikator penilaian pada tahap perencanaan siklus I yang memperoleh 89,2% pencapaian indikator penialaian, maka dapat disimpulkan bahwa target perencanaan pembelajaran penelitian belum tercapai, dikarenakan target yang ditentukan pada tahap perencanaan sebesar 90% pencapaian indikator penialaian, sehingga perlu ditingkatkan pencapaian indikator penilaian pada siklus II.

 

b.        Paparan Data Proses Siklus I

Proses pelaksanaan siklus I yang berupa pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan dilakukan dalam 1 x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Rabu, 6 Mei 2015 di ruang kelas IV SDN Trijaya. Dalam pelaksanaan tindakan I ini, guru bertindak sebagai penyampai materi dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di dalam kelas, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pengamat yang berada di belakang ruang kelas untuk mengamati jalannya pembelajaran.

Urutan pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya pada siklus I sebagai berikut:

Kegiatan awal dilakukan selama lima menit diawali dengan guru membuka proses pembelajaran dengan ucapan salam, guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif, guru memimpin siswa untuk berdoa sebelum belajar, guru memberikan uraian tujuan pembelajaran dan guru melakukan kegiatan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab singkat dengan siswa mengenai menulis karangan yang pernah siswa buat pada kegiatan pembelajaran menulis waktu di kelas III ataupun pada waktu kelas IV semester ganjil.

Kegiatan inti dilakukan selama 50 menit, siswa menyimak penyampaian materi pembelajaran mengenai cara menulis karangan dengan memperhatikan aspek-aspek yang harus dicapai dalam pembelajaran mengarang ini meliputi aspek huruf kapital (huruf besar), aspek penggunaan tanda baca (titik dan koma), dan aspek susunan antar kalimat. Penyampaian materi pembelajaran dijelaskan oleh guru secara konseptual, diselingi dengan memperlihatkan salah satu contoh karangan. Selanjutnya siswa diberikan suatu kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai materi pembelajaran menulis karangan kepada anak sebagai bentuk pemberian kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal pokok yang belum dimengerti mengenai konsep materi pembelajaran yang telah disampaikan. Selanjutnya pada proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran CTL melalui metode penugasan. Adapun  tahapannya adalah sebagai berikut:

1)      Guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan menulis dan sekaligus memberikan contoh kerangka karangan beserta pengembangannya.

2)      Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa, dan memberikan kesempatan untuk menamai tim/kelompoknya serta memberikan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompoknya.

3)      Guru membawa dan membimbing siswa ke lingkungan sekitar sekolah untuk melakukan observasi, dengan tugas yang harus dicatat antara lain: kondisi lingkungan sekolah, keadaan benda/barang dan jenisnya, mewawancarai petugas penjaga sekolah, dan mewawancarai siswa yang lain.

4)      Guru meminta siswa kembali ke kelas dan meminta siswa untuk menyusun kerangka karangan dan mengembangkannya berdasarkan tema yang telah disediakan sesuai dengan tugas yang diberikan dan hasil observasi.

5)      Setiap anggota tim mengembangkan kerangka karangan yang telah disusun kedalam beberapa alinea/paragraf.

6)      Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu tim dengan cara memeriksa, mengoreksi, dan memperbaiki kesalahan dalam tulisan karangan berupa pilihan kata, ejaan dan tanda baca, kemudian mempresentasikannya di depan kelas.

7)      Siswa mempresentasikannya hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas.

8)      Guru memberi penguatan mengenai hasil tulisan siswa.

 

 

 

Kegiatan akhir pembelajaran dilakukan dengan menentukan kesimpulan materi dan proses pembelajaran serta menutup proses pembelajaran dengan pemberian tugas rumah tentang materi yang baru dipelajari.

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, diperoleh data kinerja guru pada tahap pelaksanaan, adapun data tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Paparan Data Proses Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus I

 

No

Kegiatan

Skor

Pencapaian (%)

Maksimal

Perolehan

1

Memulai Pelajaran

8

6

75

2

Mengelola Kegiatan Inti

36

31

89

3

Mengakhiri Pelajaran

8

8

100

 

Jumlah

52

46

264

 

Tafsiran (B/C/K)

 

82,14%

Baik

 

Berdasarkan paparan data di atas, maka dapat dijelaskan bahwa pencapaian kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran menulis karangan, dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan diperoleh pencapaian indikator penilaian, yaitu indikator memulai pelajaran sebesar 6 (75%), indikator mengelola kegiatan inti sebesar 31 (89%), dan indikator mengakhiri pelajaran diperoleh pencapaian sebesar 8 (100%). Pencapaian keseluruhan pada indikator kinerja guru diperoleh hasil sebesar 82,14%  dan berada pada tafsiran baik dari target pencapaian penelitian pada kinerja guru. Paparan data pencapaian kinerja guru pada siklus I, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Adapun untuk lebih memperjelas pencapaian indikator kinerja guru pada siklus I, maka akan digambarkan dalam bentuk diagram di bawah ini.

 

Diagram 4.2

Paparan Data Proses Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus I

 

Keterangan :

Siklus I                                   : 82,14% pencapaian indikator penilaian

(1)   Memulai pelajaran            : 75%

(2)   Mengelola kegiatan inti    : 89%

(3)   Mengakhiri pelajaran        : 100%

Berdasarkan persentase pencapaian indikator penilaian pada kinerja guru tahap pelaksanaan siklus I yang memperoleh 88% pencapaian indikator penialaian, maka dapat disimpulkan bahwa target penelitian pada aspek kinerja guru belum tercapai. Dikarenakan target yang ditentukan pada kinerja guru tahap pelaksanaan sebesar 90% dari pencapaian indikator penilaian, sehingga perlu ditingkatkan pada siklus selanjutnya.

Adapun untuk pemaparan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis karangan yang dinilai berdasarkan aspek perhatian, motivasi dan keaktifan siswa akan di paparkan data proses aktivitas siswa pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.6

Paparan Data Proses Aktivitas Siswa Siklus I

No

Kategori

Frekuensi

(f)

Pencapaian

(%)

1

Baik

13

72

2

Cukup

5

28

3

Kurang

-

0

 

Jumlah

18

100

 

Tafsiran (B/C/K)

 

Baik

Berdasarkan paparan data pada tabel di atas tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa dari jumlah 18 siswa, siswa yang berada pada tafsiran baik sejumlah 13 orang (72%), tafsiran cukup sejumlah 5 orang (28%) dan tidak ada satu orang pun yang termasuk pada tafsiran kurang 0 (0%). Pencapaian target penelitian pada aspek penilaian aktivitas siswa yaitu sebesar 85% berada pada tafsiran baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian aktivitas siswa pada siklus I,  masih perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Adapun data selengkapnya mengenai hasil penilaian terhadap aktivitas siswa pada siklus I pada pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk lebih memperjelas mengenai perbandingan tafsiran data pada aktivitas siswa siklus I akan digambarkan diagram di bawah ini.

 

Diagram 4.3

Perbandingan Persentase Aspek Penilaian Pada Proses Aktivitas

Siswa Siklus I

 

Keterangan :

(1)     Tafsiran baik        = 78 %

(2)     Tafsiran cukup     = 28 %

(3)     Tafsiran kurang    = 0 %.

 

 

 

c.         Paparan Data Hasil Siklus I

Data hasil belajar siswa merupakan data yang diambil dari hasil evaluasi terhadap siswa secara individual menggunakan tes tulis siswa dalam menulis karangan dengan aspek penilaian berupa penggunaan huruf kapita, penggunaan tanda baca, dan susunan antar kalimat.

Adapun paparan data hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No

Nama Siswa

L/P

Aspek yang dinilai

Jml Skor

Nilai

Ket.

Penggunaan huruf kapital

Penggunaan tanda baca

Susunan antar kalimat

T

BT

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

GIBRAN JOEL. P

L

5

55,6

2

ABDUL LATIEF

L

7

77,8

3

BURHAN

L

5

55,6

4

CINDY NUR FACA

P

8

88,9

5

DAVID HERMAWAN

L

7

77,8

6

GALIH NUGRAHA. S

L

5

55,6

7

KURNIAWATI

P

8

88,9

8

NOVAN PUJI. R

P

7

77,8

9

PRISKA DWINOVA

P

6

66,7

10

RAFLY RAMADHAN

L

7

77,8

11

RANGGA RAMADHANI. S

L

7

77,8

12

REZA TRI MAYDINA

L

5

55,6

13

RINA AYU FITRIYANI

P

8

88,9

14

RIVA’I ILHAM

L

7

77,8

15

RIZKY DWI MAYDINI

P

7

77,8

16

SITI NURJANAH

P

5

55,6

17

ANNISA SETIA DEWI

P

8

88,9

18

NAZWA PUTRI AULIA

P

7

77,8

Jumlah

4

11

3

0

13

5

1

9

8

119

1322,7

12

6

Prosentase (%)

22

61

17

0

72

28

6

50

44

67

33

 

Berdasarkan paparan data hasil belajar siswa pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari jumlah 18 siswa, siswa yang termasuk pada kategori tuntas sebanyak 12 orang (67%), dan siswa yang termasuk pada kategori belum tuntas sebanyak 6 orang (33%). Pencapaian target penilaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan ditetapkan KKM sebesar 70 sebesar dengan target ketuntasan secara klasikal sebesar 85%. Untuk lebih memperjelas pencapaian hasil belajar siswa pada siklus I dibandingkan dengan pencapaian hasil belajar sebelum dilakukan tindakan, diilustrasikan pada diagram berikut ini.

Diagram 4.4

Perbandingan Persentase Ketuntasan Data Hasil Belajar Siswa

Pada Data Awal Dan Siklus I

 

Keterangan :

Data awal        : tuntas 28% dan belum tuntas 72%

Siklus I            : tuntas 67% dan belum tuntas 33%

Berdasarkan persentase pencapaian ketuntasan siswa siklus I dibandingkan dengan data awal sebelum dilakukan tindakan diperoleh gambaran bahwa pencapain hasil belajar sebelum tindakan diperoleh siswa yang tuntas sebesar 28%, sedangkan pada siklus I diperoleh pencapaian terhadap siswa yang tuntas sebesar 67%. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar menulis karangan sebesar 39% dari sebelum dalakukan tindakan.

 

d.   Analisis dan Refleksi Siklus I

Proses analisis ditujukan kepada adanya permasalahan yang terjadi pada proses dan pelaksanaan pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan pada siswa kelas IV SDN Trijaya pada siklus I.

Adapun uraian selengkapnya hasil analisis dan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I sebagaimana pada tabel berikut ini.

 

 

 

 

Tabel 4.8

Analisis dan Refleksi Pelaksanaan Siklus I

No

Aktivitas

Analisis

Refleksi

1

Kinerja Guru Tahap Perencanan

Kinerja guru tahap perencanaan masih terdapat nilai belum maksimal pada indikator, sebagai berikut:

1)      Menentukan cara-cara memotivasi siswa.

2)      Menentukan dengan tepat macam pengaturan ruangan kelas dengan tujuan pembelajaran.

3)      Menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar.

4)      Menentukan cara pengorganisasian siswa agar terlibat secara efektif dalam KBM.

5)      Menentukan pengembangan alat peraga.

6)      Menentukan media pengajaran.

Berdiskusi dengan guru pengajar dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk perbaikan pada tindakan siklus II, yaitu:

1)      Menentukan cara-cara memotivasi siswa.

2)      Menentukan dengan tepat macam pengaturan ruangan kelas dengan tujuan pembelajaran.

3)      Menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar.

4)      Menentukan cara pengorganisasian siswa agar terlibat secara efektif dalam KBM.

5)      Menentukan pengembangan alat peraga.

6)      Menentukan media pengajaran.

2

Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan

Kinerja guru tahap pelaksanaan masih terdapat nilai kurang dari nilai maksimal pada indikator berikut, yaitu :

1)      Menyampaikan bahan pengait atau bahan apersepsi.

2)      Memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam KBM.

3)      Membimbing siswa.

4)      Menggunakan alat/media pengajaran.

5)      Mengatur penggunaan waktu.

6)      Memberi penguatan.

Berdiskusi dengan guru pengajar untuk lebih meningkatkan pada indikator yang masih kurang pada siklus selanjutnya, yaitu:

1)      Menyampaikan bahan pengait atau bahan apersepsi.

2)      Memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam KBM.

3)      Membimbing siswa.

4)      Menggunakan alat/media pengajaran.

5)      Mengatur penggunaan waktu.

6)      Memberi penguatan.

3

Aktivitas Siswa

Aaktivitas siswa pada aspek perhatian dan motivasi siswa masih ada yang memperoleh nilai 1 dan 2, ketuntasan klasikal aktivitas siswa baru mencapai 72% dari target yang ditetapkan 85%.

Upaya perbaikan dilakukan dengan menjelaskan pentingnya materi pembelajaran mengarang dalam kehidupan sehari-hari serta pemberian reward pada siswa untuk peningkatan siklus selanjutnya.

4

Hasil Belajar Siswa

Sebagian besar siswa telah mampu menulis karangan, namun pencapaian ketuntasan klasikal baru mencapai 67% dari target pencapaian 85%.

Upaya dilakukan dengan pemberian bimbingan bagi siswa yang masih dibawah KKM dan pemberian reward bagi yang memperoleh nilai terbesar serta pemberian tugas bagi siswa yang nilainya kurang pada siklus selanjutnya.

 

 

Data hasil analisis dan refleksi terhadap permasalahan yang terjadi pada tindakan siklus I untuk selanjutnya akan diterapkan pada perencanaan dan pelaksanaan siklus II. Untuk lebih jelasnya mengenai data pencapaian target penelitian pada pelaksanaan siklus I akan dipaparkan pada tabel rangkuman hasil pelaksanaan siklus I di bawah ini.

Tabel 4.9

Rangkuman Hasil Pelaksanan Siklus I

No

Kegiatan

Pelaksanaan pada siklus I

Target

Keterangan

1

Kinerja guru

 

 

 

a. Perencanaan

Persentase pencapaian indikator penilaian 87,5%

Pencapaian indikator penilaian 90%

Target belum tercapai

b. Pelaksanaan

Persentase pencapaian indikator penilaian 82,14%

Pencapaian indikator penilaian 90%

Target belum tercapai

2

Aktivitas siswa

 

 

 

Tafsiran baik pada aktivitas siswa

Pencapaian persentase indikator penilaian adalah 72%

Pencapaian persentase siswa yang mencapai tafsiran baik (B) sebesar 85%

Target belum tercapai

Tafsiran cukup pada aktivitas siswa

Pencapaian persentase indikator penilaian adalah 28%

Tafsiran kurang pada aktivitas siswa

Pencapaian persentase indikator penilaian adalah 0%

3.

Hasil belajar

 

 

 

a. Tuntas

persentase siswa tuntas sebesar  67%

Target pencapaian siswa tuntas 85%

Target belum tercapai

b. Belum tuntas

persentase siswa belum  tuntas sebesar 33%

 

 

 

 

 

2.      Paparan Data Tindakan Siklus II

a.      Paparan Data Perencanaan Siklus II

Proses perencanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan hari Senin, tanggal 18 Mei 2015, proses pembelajaran menulis karangan dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan.

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka siklus II direncanakan melakukan tindakan perbaikan berupa:

1)      Perencanaan pembelajaran, yaitu berdiskusi dengan guru pengajar dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk perbaikan pada tindakan siklus II, yaitu: menentukan cara-cara memotivasi siswa, menentukan dengan tepat macam pengaturan ruangan kelas dengan tujuan pembelajaran, menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar, menentukan cara pengorganisasian siswa agar terlibat secara efektif dalam KBM, menentukan pengembangan alat peraga, dan menentukan media pengajaran.

Langkah-langkah kegiatan inti pembelajaran sebagai berikut:

7)      Perancangan skenario pembelajaran menulis puisi bebas bersama guru. Skenario pembelajaran ini menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan. Langkah-langkah kegiatan inti pembelajaran sebagai berikut:  

a)      Tahap invitasi

(1)   Guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan menulis dan sekaligus memberikan contoh kerangka karangan beserta pengembangannya.

(2)   Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa, dan memberikan kesempatan untuk menamai tim/kelompoknya serta memberikan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompoknya.

b)      Tahap eksplorasi

(1)   Guru membawa dan membimbing siswa ke lingkungan sekitar sekolah untuk melakukan observasi, dengan tugas yang harus dicatat antara lain: kondisi lingkungan sekolah, keadaan benda/barang dan jenisnya, mewawancarai petugas penjaga sekolah, dan mewawancarai siswa yang lain.

(2)   Guru meminta siswa kembali ke kelas dan meminta siswa untuk menyusun kerangka karangan dan mengembangkannya berdasarkan tema yang telah disediakan sesuai dengan tugas yang diberikan dan hasil observasi.

(3)   Setiap anggota tim mengembangkan kerangka karangan yang telah disusun kedalam beberapa alinea/paragraf.

c)      Tahap penjelasan atau solusi

(1)   Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu tim dengan cara memeriksa, mengoreksi, dan memperbaiki kesalahan dalam tulisan karangan berupa pilihan kata, ejaan dan tanda baca, kemudian mempresentasikannya di depan kelas.

(2)   Siswa mempresentasikannya hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas.

d)   Tahap pengambilan tindakan

(1)   Guru memberi penguatan mengenai hasil tulisan siswa.

2)      Pelaksanaan pembelajaran, yaitu berdiskusi dengan guru pengajar untuk lebih meningkatkan pada indikator yang masih kurang pada siklus selanjutnya, yaitu: menyampaikan bahan pengait atau bahan apersepsi, memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam KBM, membimbing siswa, menggunakan alat/media pengajaran, mengatur penggunaan waktu, dan memberi penguatan.

3)      Aktivitas siswa, yaitu upaya perbaikan dilakukan dengan menjelaskan pentingnya materi pembelajaran mengarang dalam kehidupan sehari-hari serta pemberian reward pada siswa untuk peningkatan siklus selanjutnya.

4)      Hasil belajar, yaitu  dilakukan dengan pemberian bimbingan bagi siswa yang masih dibawah KKM dan pemberian reward bagi yang memperoleh nilai terbesar serta pemberian tugas bagi siswa yang nilainya kurang pada siklus selanjutnya.

 

 

Data hasil pencapaian kinerja guru pada tahap perencanaan tindakan siklus II dalam pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan yang dibuat, selengkapnya dipaparkan pada tabel berikut ini.    

Tabel 4.10

Paparan Data Proses Kinerja Guru Tahap Perencanaan Siklus II

 

No

Aspek yang Diamati

Skor

Pencapaian (%)

Maks.

Pencapaian

1

Merencanakan Pengelolaan KBM

16

15

94

2

Merencanakan Pengorganisasian Bahan Pengajaran

8

8

100

3

Merencanakan Pengelolaan Kelas

12

11

92

4

Merencanakan Penggunaan Alat Peraga dan Metode Pengajaran

12

10

83

5

Merencanakan Penilaian Prestasi Siswa untuk Kepentingan Pengajaran

8

8

100

 

Jumlah

56

52

469

 

Tafsiran (B/C/K)

 

92,86

Baik

 

Berdasarkan pada paparan data pada tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa pencapaian kegiatan perencanaan siklus II diperoleh pencapaian skor indikator merencanakan pengelolaan KBM sebesar 15 (94%), indikator merencanakan pengorganisasian bahan pengajaran sebesar 8 (100), indikator merencanakan pengelolaan kelas sebesar 11 (92%), indikator merecanakan penggunaan alat peraga dan metode pengajaran sebesar 10 (83%), dan indikator merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran sebesar 8 (100%). Adapun pencapaian keseluruhan pada penilaian indikator perencanaan sebesar 52 dari skor maksimal sebesar 56. Pencapaian indikator penilaian perencanaan pada siklus II diperoleh pencapaian sebesar 92,86%, dari target pencapaian indikator perencanaan sebesar 90%. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran paparan data perencanaan pada siklus II dibuat menjadi diagram di bawah ini.

 

Diagram 4.5

Paparan Data Kinerja Guru Tahap Perencanaan Siklus II

Keterangan :

Siklus I            : 92,86% pencapaian indikator penilaian

1)      Merencanakan pengelolaan KBM

:

94

2)        Merencanakan pengorganisasian bahan pengajaran

:

100

3)        Merencanakan pengelolaan kelas

:

92

4)        Merencanakan penggunaan alat peraga dan metode pengajaran

:

83

5)        Merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

:

100

Berdasarkan persentase pencapaian indikator penilaian pada tahap perencanaan siklus I yang memperoleh 92,86% pencapaian indikator penialaian, maka dapat disimpulkan bahwa target perencanaan pembelajaran penelitian telah tercapai, dikarenakan target yang ditentukan pada tahap perencanaan sebesar 90% pencapaian indikator penialaian, sehingga perlu dipertahankan pencapaian indikator penilaian pada siklus selanjutnya.

 

b.      Paparan Data Proses Siklus II

Proses pelaksanaan siklus II yang berupa pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan dilakukan dalam 1 x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Rabu, 20 Mei 2015 di ruang kelas IV SDN Trijaya. Dalam pelaksanaan tindakan II ini, guru bertindak sebagai penyampai materi dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di dalam kelas, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pengamat yang berada di belakang ruang kelas untuk mengamati jalannya pembelajaran. Urutan pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijayas pada siklus II sebagai berikut:

Kegiatan awal dilakukan selama lima menit diawali dengan guru membuka proses pembelajaran dengan ucapan salam, guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif, guru memimpin siswa untuk berdoa sebelum belajar, guru memberikan uraian tujuan pembelajaran dan guru melakukan kegiatan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab singkat dengan siswa mengenai menulis karangan yang pernah siswa buat pada kegiatan pembelajaran menulis waktu di kelas III ataupun pada waktu kelas IV semester ganjil.

Kegiatan inti dilakukan selama 50 menit, siswa menyimak penyampaian materi pembelajaran mengenai cara menulis karangan dengan memperhatikan aspek-aspek yang harus dicapai dalam pembelajaran mengarang ini meliputi aspek huruf kapital (huruf besar), aspek penggunaan tanda baca (titik dan koma), dan aspek susunan antar kalimat. Penyampaian materi pembelajaran dijelaskan oleh guru secara konseptual, diselingi dengan memperlihatkan salah satu contoh karangan. Selanjutnya siswa diberikan suatu kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai materi pembelajaran menulis karangan kepada anak sebagai bentuk pemberian kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal pokok yang belum dimengerti mengenai konsep materi pembelajaran yang telah disampaikan. Selanjutnya pada proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran CTL melalui metode penugasan. Adapun  tahapan pelaksanaannya pada kegiatan inti pembelajaran adalah sebagai berikut:

1)      Guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan menulis dan sekaligus memberikan contoh kerangka karangan beserta pengembangannya.

2)      Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa, dan memberikan kesempatan untuk menamai tim/kelompoknya serta memberikan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompoknya.

3)      Guru membawa dan membimbing siswa ke lingkungan sekitar sekolah untuk melakukan observasi, dengan tugas yang harus dicatat antara lain: kondisi lingkungan sekolah, keadaan benda/barang dan jenisnya, mewawancarai petugas penjaga sekolah, dan mewawancarai siswa yang lain.

4)      Guru meminta siswa kembali ke kelas dan meminta siswa untuk menyusun kerangka karangan dan mengembangkannya berdasarkan tema yang telah disediakan sesuai dengan tugas yang diberikan dan hasil observasi.

5)      Setiap anggota tim mengembangkan kerangka karangan yang telah disusun kedalam beberapa alinea/paragraf.

6)      Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu tim dengan cara memeriksa, mengoreksi, dan memperbaiki kesalahan dalam tulisan karangan berupa pilihan kata, ejaan dan tanda baca, kemudian mempresentasikannya di depan kelas.

7)      Siswa mempresentasikannya hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas.

8)      Guru memberi penguatan mengenai hasil tulisan siswa.

Kegiatan akhir pembelajaran dilakukan dengan menentukan kesimpulan materi dari hasil proses pembelajaran bersama dengan siswa serta menutup proses pembelajaran dengan bacaan hamdallah bersama-sama, dan untuk kelompok yang memperoleh penilaian kurang diberikan tugas sesuai dengan materi yang baru dipelajari.

Hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II, diperoleh data tentang kinerja guru pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11

Paparan Data Proses Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus II

 

No

Kegiatan

Skor

Pencapaian (%)

Maksimal

Perolehan

1

Memulai Pelajaran

8

7

87,5

2

Mengelola Kegiatan Inti

36

34

94,44

3

Mengakhiri Pelajaran

8

8

100

 

Jumlah

52

49

189,94

 

Tafsiran (B/C/K)

 

87,5%

Baik

 

Berdasarkan paparan data di atas, dapat dijelaskan bahwa pencapaian kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya diperoleh pencapaian indikator penilaian, yaitu indikator memulai pelajaran sebesar 7 (87,5%), indikator mengelola kegiatan inti sebesar 34 (94,44%), dan indikator mengakhiri pelajaran diperoleh pencapaian sebesar 8 (100%). Pencapaian keseluruhan pada indikator kinerja guru diperoleh hasil sebesar 87,5% dan berada pada tafsiran baik dari target pencapaian penelitian pada kinerja guru. Paparan data pencapaian kinerja guru pada siklus II, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Adapun untuk lebih memperjelas pencapaian indikator kinerja guru pada siklus II, maka akan digambarkan dalam bentuk diagram di bawah ini.

 

Diagram 4.6

Paparan Data Proses Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus II

 

Keterangan :

Siklus II                                  : 87,5% pencapaian indikator penilaian

(1)   Memulai pelajaran            : 87,5%

(2)   Mengelola kegiatan inti    : 94,44%

(3)   Mengakhiri pelajaran        : 100%

Berdasarkan persentase pencapaian indikator penilaian pada kinerja guru tahap pelaksanaan siklus II yang memperoleh 87,5% pencapaian indikator penialaian, maka dapat disimpulkan bahwa target penelitian pada aspek kinerja guru belum tercapai. Dikarenakan target yang ditentukan pada kinerja guru tahap pelaksanaan sebesar 90% dari pencapaian indikator penilaian, sehingga perlu ditingkatkan pada siklus selanjutnya.

Sedangkan untuk pemaparan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis karangan dinilai berdasarkan aspek perhatian, motivasi dan keaktifan siswa. Paparan data aktivitas siswa selama proses pembelajaran sebagimana pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.12

Paparan Data Proses Aktivitas Siswa Siklus II

No

Kategori

Frekuensi

(f)

Pencapaian

(%)

1

Baik

15

83

2

Cukup

3

17

3

Kurang

-

0

 

Jumlah

18

100

 

Tafsiran (B/C/K)

 

Baik

 

Berdasarkan paparan data pada tabel di atas tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa dari jumlah 18 siswa, siswa yang berada pada tafsiran baik sejumlah 15 orang (83%), tafsiran cukup sejumlah 3 orang (17%) dan tidak ada satu orang pun yang termasuk pada tafsiran kurang 0 (0%). Pencapaian target penelitian pada aspek penilaian aktivitas siswa yaitu sebesar 85% berada pada tafsiran baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian aktivitas siswa pada siklus II,  masih perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus III. Adapun data selengkapnya mengenai hasil penilaian terhadap aktivitas siswa pada siklus II pada pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk lebih memperjelas mengenai perbandingan tafsiran data pada aktivitas siswa siklus II akan digambarkan melalui diagram di bawah ini.

 

Diagram 4.7

Perbandingan Persentase Aspek Penilaian Pada Proses Aktivitas

Siswa Siklus II

 

Keterangan :

(1)   Tafsiran baik         = 83%

(2)     Tafsiran cukup     = 17%

(3)     Tafsiran kurang    = 0 %.

 

c.       Paparan Data Hasil Siklus II

Data hasil belajar siswa merupakan data yang diambil dari hasil evaluasi terhadap siswa secara individual menggunakan tes tulis siswa dengan bentuk essay sebanyak 1 butir soal dalam menulis karangan dengan memfokuskan pada aspek penilaian penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, dan susunan antar kalimat.

Adapun paparan data hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan pada siklus II sebagaimana pada tabel berikut ini.

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 4.13

Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

No

Nama Siswa

L/P

Aspek yang dinilai

Jml Skor

Nilai

Ket.

Penggunaan huruf kapital

Penggunaan tanda baca

Susunan antar kalimat

T

BT

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

GIBRAN JOEL. P

L

7

77,8

2

ABDUL LATIEF

L

7

77,8

3

BURHAN

L

7

77,8

4

CINDY NUR FACA

P

8

88,9

5

DAVID HERMAWAN

L

7

77,8

6

GALIH NUGRAHA. S

L

6

66,7

7

KURNIAWATI

P

8

88,9

8

NOVAN PUJI. R

P

7

77,8

9

PRISKA DWINOVA

P

6

66,7

10

RAFLY RAMADHAN

L

7

77,8

11

RANGGA RAMADHANI. S

L

7

77,8

12

REZA TRI MAYDINA

L

7

77,8

13

RINA AYU FITRIYANI

P

8

88,9

14

RIVA’I ILHAM

L

7

77,8

15

RIZKY DWI MAYDINI

P

7

77,8

16

SITI NURJANAH

P

5

55,6

17

ANNISA SETIA DEWI

P

8

88,9

18

NAZWA PUTRI AULIA

P

7

77,8

Jumlah

0

14

4

0

8

10

1

12

5

124

1400,4

15

3

Persentase (%)

0

78

22

0

44

56

6

66

28

83

17

 

Berdasarkan data pencapaian hasil belajar siswa pada tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa dari 18 siswa, yang termasuk kategori tuntas sebanyak 15 orang (83%), dan yang termasuk kategori belum tuntas sebanyak 3 orang (17%). Target ketuntasan hasil pembelajaran menulis karangan ditetapkan sebesar 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai di atas KKM (70). Dengan demikian pencapaian target hasil belajar siswa dinyatakan belum tercapai, sehingga perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya.

Untuk memperjelas pencapaian hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya, akan dibandingkan hasil pencapaian siklus I dengan pencapaian hasil belajar siklus II sebagaimana diilustrasikan pada diagram berikut ini.

 

Diagram 4.8

Perbandingan Persentase Ketuntasan Data Hasil Belajar Siswa

Pada Siklus I dan Siklus II

 

Keterangan :

Siklus I            : tuntas 67% dan belum tuntas 33%

Siklus II          : tuntas 83% dan belum tuntas 17%

Berdasarkan persentase pencapaian ketuntasan siswa siklus I dibandingkan dengan siklus II, diperoleh gambaran bahwa pencapain hasil belajar siklus I diperoleh siswa yang tuntas sebesar 67%, sedangkan pada siklus II diperoleh pencapaian siswa yang tuntas sebesar 83%. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar menulis karangan sebesar 16% dari siklus I.

 

d.      Analisis dan Refleksi Siklus II

Proses analisis dan refleksi ditujukan kepada pencapaian indikator penelitian pada proses dan hasil pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan. Tujuan dilakukan analisis dan refleksi adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas serta upaya tindakan perbaikan pada beberapa indikator penilaian proses dan hasil yang dianggap masih kurang dan mempertahankan pencapaian indikator penilaian yang dianggap tercapai.

Adapun uraian analisis dan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II tersebut adalah sebagai berikut.

 

 

Tabel 4.14

Analisis dan Refleksi Pelaksanaan Siklus II

No

Aktivitas

Analisis

Refleksi

1

Kinerja Guru Tahap Perencanan

Kinerja guru tahap perencanaan masih terdapat nilai kurang pada indikator, sebagai berikut:

1)      Menentukan cara-cara memotivasi siswa.

2)      Menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar.

3)      Menentukan pengembangan alat peraga.

4)      Menentukan media pengajaran.

Berdiskusi dengan guru pengajar dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing, yaitu:

1)      Menentukan cara-cara memotivasi siswa.

2)      Menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar.

3)      Menentukan pengembangan alat peraga.

4)      Menentukan media pengajaran.

2

Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan

Kinerja guru tahap pelaksanaan masih terdapat nilai kurang dari nilai maksimal pada indikator:

1)      Memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam KBM.

2)      Mengatur penggunaan waktu.

3)      Memberi penguatan.

Mmeningkatkan pada indikator yang masih kurang pada siklus selanjutnya, yaitu:

1)      Memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam KBM.

2)      Mengatur penggunaan waktu.

3)      Memberi penguatan.

3

Aktivitas Siswa

Aaktivitas siswa pada setiap aspek masih ada yang memperoleh nilai 2, ketuntasan klasikal aktivitas siswa baru mencapai 83% dari target yang ditetapkan 85%.

Upaya perbaikan dilakukan dengan menjelaskan pentingnya materi pembelajaran mengarang dalam kehidupan sehari-hari serta pemberian reward pada siswa untuk peningkatan aktivitas siklus selanjutnya.

4

Hasil Belajar Siswa

Sebagian besar siswa telah mampu menulis karangan, namun pencapaian ketuntasan klasikal baru mencapai 83% dari target pencapaian 85%.

Upaya dilakukan dengan pemberian bimbingan bagi siswa yang belumtuntas dan pemberian reward bagi yang memperoleh nilai tertinggi serta pemberian tugas bagi siswa yang nilainya kurang pada siklus selanjutnya.

 

 

Data hasil analisis dan refleksi terhadap permasalahan yang terjadi pada siklus II. Untuk lebih jelasnya mengenai data pencapaian persentase target penelitian pada pelaksanaan siklus II akan dipaparkan pada tabel rangkuman hasil pelaksanaan siklus II di bawah ini.

 

 

 

Tabel 4.15

Rangkuman Hasil Pelaksanan Siklus II

No

Kegiatan

Pelaksanaan pada siklus II

Target

Keterangan

1

Kinerja guru

 

 

 

a. Perencanaan

Persentase pencapaian indikator penilaian 92,86%

Pencapaian indikator penilaian 90%

Target Tercapai

b. Pelaksanaan

Persentase pencapaian indikator penilaian 87,5%

Pencapaian indikator penilaian 90%

Target belum tercapai

2

Aktivitas siswa

 

 

 

Tafsiran baik pada aktivitas siswa

Pencapaian persentase indikator penilaian adalah 83%

Pencapaian persentase siswa yang mencapai tafsiran baik (B) sebesar 85%

Target belum tercapai

Tafsiran cukup pada aktivitas siswa

Pencapaian persentase indikator penilaian adalah 17%

Tafsiran kurang pada aktivitas siswa

Pencapaian persentase indikator penilaian adalah 0%

3.

Hasil belajar

 

 

 

a. Tuntas

persentase siswa tuntas sebesar 83%

Target pencapaian siswa tuntas 85%

Target belum tercapai

b. Belum tuntas

persentase siswa belum  tuntas sebesar 17%

 

3.      Paparan Data Tindakan Siklus III

a.      Paparan Data Perencanaan Siklus III

Proses perencanaan tindakan pada siklus III dilakukan pada hari Senin, tanggal 1 Juni 2015 dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan. Kegiatan perencanaan dilakukan sebagai upaya untuk tindakan perbaikan dari  hasil siklus sebelumnya

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, maka pada siklus III direncanakan melakukan tindakan perbaikan berupa:

1)      Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan berdiskusi dengan guru pengajar dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk perbaikan pada tindakan siklus II, yaitu:

a)      Menentukan cara-cara memotivasi siswa.

b)      Menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar.

c)      Menentukan pengembangan alat peraga.

d)     Menentukan media pengajaran.

Langkah-langkah kegiatan inti pembelajaran sebagai berikut:

a)      Tahap invitasi

(1)   Guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan menulis dan sekaligus memberikan contoh kerangka karangan beserta pengembangannya.

(2)   Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa, dan memberikan kesempatan untuk menamai tim/kelompoknya serta memberikan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompoknya.

b)      Tahap eksplorasi

(1)   Guru membawa dan membimbing siswa ke lingkungan sekitar sekolah untuk melakukan observasi, dengan tugas yang harus dicatat antara lain: kondisi lingkungan sekolah, keadaan benda/barang dan jenisnya, mewawancarai petugas penjaga sekolah, dan mewawancarai siswa yang lain.

(2)   Guru meminta siswa kembali ke kelas dan meminta siswa untuk menyusun kerangka karangan dan mengembangkannya berdasarkan tema yang telah disediakan sesuai dengan tugas yang diberikan dan hasil observasi.

(3)   Setiap anggota tim mengembangkan kerangka karangan yang telah disusun kedalam beberapa alinea/paragraf.

c)      Tahap penjelasan atau solusi

(1)   Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu tim dengan cara memeriksa, mengoreksi, dan memperbaiki kesalahan dalam tulisan karangan berupa pilihan kata, ejaan dan tanda baca, kemudian mempresentasikannya di depan kelas.

(2)   Siswa mempresentasikannya hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas.

d)   Tahap pengambilan tindakan

(1)   Guru memberi penguatan mengenai hasil tulisan siswa.

 

2)      Kinerja guru dilakukan dengan berdiskusi dengan guru pengajar untuk lebih meningkatkan pada indikator yang masih kurang pada siklus selanjutnya, yaitu:

a)      Memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam KBM.

b)      Mengatur penggunaan waktu.

c)      Memberi penguatan.

3)      Aktivitas siswa, upaya perbaikan dilakukan dengan menjelaskan pentingnya materi pembelajaran mengarang dalam kehidupan sehari-hari serta pemberian reward pada siswa untuk peningkatan aktivitas siklus selanjutnya.

4)      Hasil belajar upaya dilakukan dengan pemberian bimbingan bagi siswa yang belumtuntas dan pemberian reward bagi yang memperoleh nilai tertinggi serta pemberian tugas bagi siswa yang nilainya kurang pada siklus selanjutnya.

Data penacapain indikator perencanaan pada siklus III yang dibuat, selengkapnya pada tabel berikut ini.    

Tabel 4.16

Paparan Data Proses Kinerja Guru Tahap Perencanaan Siklus III

 

No

Aspek yang Diamati

Skor

Pencapaian (%)

Maks.

Pencapaian

1

Merencanakan Pengelolaan KBM

16

16

100

2

Merencanakan Pengorganisasian Bahan Pengajaran

8

8

100

3

Merencanakan Pengelolaan Kelas

12

12

100

4

Merencanakan Penggunaan Alat Peraga dan Metode Pengajaran

12

12

100

5

Merencanakan Penilaian Prestasi Siswa untuk Kepentingan Pengajaran

8

8

100

 

Jumlah

56

56

500

 

Tafsiran (B/C/K)

 

100

Baik

 

Berdasarkan pada paparan data pada tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa pencapaian kegiatan perencanaan siklus III diperoleh pencapaian skor indikator merencanakan pengelolaan KBM sebesar 16 (100%), indikator merencanakan pengorganisasian bahan pengajaran sebesar 8 (100), indikator merencanakan pengelolaan kelas sebesar 12 (100%), indikator merecanakan penggunaan alat peraga dan metode pengajaran sebesar 12 (100%), dan indikator merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran sebesar 8 (100%). Adapun pencapaian keseluruhan pada penilaian indikator perencanaan sebesar 56 dari skor maksimal sebesar 56. Pencapaian indikator penilaian perencanaan pada siklus III diperoleh pencapaian sebesar 100%, dari target pencapaian indikator perencanaan sebesar 90%. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran paparan data perencanaan pada siklus III dibuat menjadi diagram di bawah ini.

 

Diagram 4.9

Paparan Data Kinerja Guru Tahap Perencanaan Siklus III

Keterangan :

Siklus III         : 100% pencapaian indikator penilaian

1)      Merencanakan pengelolaan KBM

:

100

2)        Merencanakan pengorganisasian bahan pengajaran

:

100

3)        Merencanakan pengelolaan kelas

:

100

4)        Merencanakan penggunaan alat peraga dan metode pengajaran

:

100

5)        Merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

:

100

 

Berdasarkan persentase pencapaian indikator penilaian pada tahap perencanaan siklus III yang memperoleh 100% pencapaian indikator penialaian, maka dapat disimpulkan bahwa target perencanaan pembelajaran penelitian telah tercapai, dikarenakan target yang ditentukan pada tahap perencanaan sebesar 90% pencapaian indikator penilaian, sehingga kegiatan perencanaan pada tahap berikutnya tidak perlu dilanjutkan.

 

 

b.      Paparan Data Proses Siklus III

Proses pelaksanaan siklus III yang berupa pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan dilakukan dalam 1 x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pelaksanaan siklus III yaitu pada hari Rabu, 3 Juni 2015 di ruang kelas IV SDN Trijaya. Dalam pelaksanaan tindakan III ini, guru (rekan kerja) bertindak sebagai penyampai materi dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di dalam kelas, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pengamat yang berada di belakang ruang kelas untuk mengamati jalannya pembelajaran. Urutan pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijayas pada siklus III sebagai berikut:

Kegiatan awal dilakukan selama lima menit diawali dengan guru membuka proses pembelajaran dengan ucapan salam, guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif, guru memimpin siswa untuk berdoa sebelum belajar, guru memberikan uraian tujuan pembelajaran dan guru melakukan kegiatan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab singkat dengan siswa mengenai menulis karangan yang pernah siswa buat pada kegiatan pembelajaran menulis waktu di kelas III ataupun pada waktu kelas IV semester ganjil.

Kegiatan inti dilakukan selama 50 menit, siswa menyimak penyampaian materi pembelajaran mengenai cara menulis karangan dengan memperhatikan aspek-aspek yang harus dicapai dalam pembelajaran mengarang ini meliputi aspek huruf kapital (huruf besar), aspek penggunaan tanda baca (titik dan koma), dan aspek susunan antar kalimat. Penyampaian materi pembelajaran dijelaskan oleh guru secara konseptual, diselingi dengan memperlihatkan salah satu contoh karangan. Selanjutnya siswa diberikan suatu kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai materi pembelajaran menulis karangan kepada anak sebagai bentuk pemberian kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal pokok yang belum dimengerti mengenai konsep materi pembelajaran yang telah disampaikan. Selanjutnya pada proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran CTL melalui metode penugasan. Adapun  tahapan pelaksanaannya pada kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1)      Guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan menulis dan sekaligus memberikan contoh kerangka karangan beserta pengembangannya.

2)      Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa, dan memberikan kesempatan untuk menamai tim/kelompoknya serta memberikan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompoknya.

3)      Guru membawa dan membimbing siswa ke lingkungan sekitar sekolah untuk melakukan observasi, dengan tugas yang harus dicatat antara lain: kondisi lingkungan sekolah, keadaan benda/barang dan jenisnya, mewawancarai petugas penjaga sekolah, dan mewawancarai siswa yang lain.

4)      Guru meminta siswa kembali ke kelas dan meminta siswa untuk menyusun kerangka karangan dan mengembangkannya berdasarkan tema yang telah disediakan sesuai dengan tugas yang diberikan dan hasil observasi.

5)      Setiap anggota tim mengembangkan kerangka karangan yang telah disusun kedalam beberapa alinea/paragraf.

6)      Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu tim dengan cara memeriksa, mengoreksi, dan memperbaiki kesalahan dalam tulisan karangan berupa pilihan kata, ejaan dan tanda baca, kemudian mempresentasikannya di depan kelas.

7)      Siswa mempresentasikannya hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas.

8)      Guru memberi penguatan mengenai hasil tulisan siswa.

Kegiatan akhir pembelajaran dilakukan dengan memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari tentang pembelajaran menulis karangan desama dengan siswa. Setelah itu guru menutup proses pembelajaran dengan bersama-sama membaca hamdallah.

Hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran siklus III, diperoleh data tentang kinerja guru pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:

 

 

 

Tabel 4.17

Paparan Data Proses Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus III

 

No

Kegiatan

Skor

Pencapaian (%)

Maksimal

Perolehan

1

Memulai Pelajaran

8

8

100

2

Mengelola Kegiatan Inti

36

35

97

3

Mengakhiri Pelajaran

8

8

100

 

Jumlah

52

51

297

 

Tafsiran (B/C/K)

 

98%

Baik

 

Berdasarkan paparan data di atas, dapat dijelaskan bahwa pencapaian kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya diperoleh pencapaian indikator penilaian, yaitu indikator memulai pelajaran sebesar 8 (100%), indikator mengelola kegiatan inti sebesar 35 (97%), dan indikator mengakhiri pelajaran diperoleh pencapaian sebesar 8 (100%). Pencapaian keseluruhan pada indikator kinerja guru diperoleh hasil sebesar 98% dan berada pada tafsiran baik dari target pencapaian penelitian pada kinerja guru. Paparan data pencapaian kinerja guru pada siklus III, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Adapun untuk lebih memperjelas pencapaian indikator kinerja guru pada siklus III, maka akan digambarkan dalam bentuk diagram di bawah ini.

 

Diagram 4.10

Paparan Data Proses Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus III

 

Keterangan :

Siklus III                                : 98% pencapaian indikator penilaian

(1)   Memulai pelajaran            : 100%

(2)   Mengelola kegiatan inti    : 98%

(3)   Mengakhiri pelajaran        : 100%

Berdasarkan persentase pencapaian indikator penilaian pada kinerja guru tahap pelaksanaan siklus III yang memperoleh 98% pencapaian indikator penialaian, maka dapat disimpulkan bahwa target penelitian pada aspek kinerja guru belum tercapai. Dikarenakan target yang ditentukan pada kinerja guru tahap pelaksanaan sebesar 90% dari pencapaian indikator penilaian, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Sedangkan untuk pemaparan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis karangan dinilai yang difokuskan pada aspek perhatian, motivasi dan keaktifan siswa. Paparan data aktivitas siswa selama proses pembelajaran sebagimana pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.18

Paparan Data Proses Aktivitas Siswa Siklus II

No

Kategori

Frekuensi

(f)

Pencapaian

(%)

1

Baik

18

100

2

Cukup

-

-

3

Kurang

-

0

 

Jumlah

18

100

 

Tafsiran (B/C/K)

 

Baik

 

Berdasarkan paparan data pada tabel di atas tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa dari jumlah 18 siswa, siswa yang berada pada tafsiran baik sejumlah 18 orang (100%), dan tidak ada satu orang pun yang termasuk pada tafsiran cukup dan tafsiran kurang 0 (0%). Pencapaian target penelitian pada aspek penilaian aktivitas siswa yaitu sebesar 85% berada pada tafsiran baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian aktivitas siswa pada siklus III,  tidak perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun data selengkapnya mengenai hasil penilaian terhadap aktivitas siswa pada siklus III pada pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk lebih memperjelas mengenai perbandingan tafsiran data pada aktivitas siswa siklus III akan digambarkan diagram di bawah ini.

 

Diagram 4.11

Perbandingan Persentase Aspek Penilaian Pada Proses Aktivitas

Siswa Siklus III

 

Keterangan :

(1)   Tafsiran baik         = 100%

(2)     Tafsiran cukup     = 0 %

(3)     Tafsiran kurang    = 0 %.

 

c.       Paparan Data Hasil Siklus III

Untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan pemahaman konsep siswa dalam menerima pembelajaran menulis karangan adalah dengan melakukan tes. Pada penelitian ini, data hasil belajar siswa merupakan data yang diambil dari hasil evaluasi terhadap siswa secara individual dengan menggunakan tes tulis dalam bentuk essay sebanyak 1 butir soal dalam menulis karangan dengan memfokuskan pada aspek penilaian penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, dan susunan antar kalimat.

Adapun paparan data pencapaian indikator hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan pada siklus III, selengkapnya dipaparkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.19

Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus III

No

Nama Siswa

L/P

Aspek yang dinilai

Jml Skor

Nilai

Ket.

Penggunaan huruf kapital

Penggunaan tanda baca

Susunan antar kalimat

T

BT

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

GIBRAN JOEL. P

L

8

88,9

2

ABDUL LATIEF

L

8

88,9

3

BURHAN

L

8

88,9

4

CINDY NUR FACA

P

8

88,9

5

DAVID HERMAWAN

L

8

88,9

6

GALIH NUGRAHA. S

L

7

77,8

7

KURNIAWATI

P

9

100,0

8

NOVAN PUJI. R

P

8

88,9

9

PRISKA DWINOVA

P

8

88,9

10

RAFLY RAMADHAN

L

8

88,9

11

RANGGA RAMADHANI. S

L

7

77,8

12

REZA TRI MAYDINA

L

7

77,8

13

RINA AYU FITRIYANI

P

8

88,9

14

RIVA’I ILHAM

L

8

88,9

15

RIZKY DWI MAYDINI

P

8

88,9

16

SITI NURJANAH

P

6

66,7

17

ANNISA SETIA DEWI

P

9

100,0

18

NAZWA PUTRI AULIA

P

7

77,8

Jumlah

0

4

13

0

7

11

0

11

7

140

1555,8

17

1

Persentase (%)

0

22

78

0

39

61

0

61

38

94

6

 

Berdasarkan data pencapaian hasil belajar siswa pada tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa dari 18 siswa, yang termasuk kategori tuntas sebanyak 17 orang (94%), dan yang termasuk kategori belum tuntas hanya 1 orang (6%). Target ketuntasan hasil pembelajaran menulis karangan ditetapkan sebesar 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai di atas KKM (70). Dengan demikian pencapaian target hasil belajar siswa dinyatakan tercapai, sehingga tidak perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya.

Untuk memperjelas pencapaian hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya, akan dibandingkan hasil pencapaian siklus II dengan pencapaian hasil belajar siklus III sebagaimana diilustrasikan pada diagram berikut ini.

Diagram 4.12

Perbandingan Persentase Ketuntasan Data Hasil Belajar Siswa

Pada Siklus II dan Siklus III

 

Keterangan :

Siklus II          : tuntas 83% dan belum tuntas 17%

Siklus III         : tuntas 94% dan belum tuntas 6%

Berdasarkan persentase pencapaian ketuntasan siswa siklus III dibandingkan dengan siklus II, diperoleh gambaran bahwa pencapain hasil belajar pada siklus II diperoleh siswa yang tuntas sebesar 83%, sedangkan pada siklus III diperoleh pencapaian siswa yang tuntas sebesar 94%. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar menulis karangan sebesar 11% dari siklus sebelumnya.

 

d.      Analisis dan Refleksi Siklus II

Proses analisis dan refleksi ditujukan kepada pencapaian indikator penelitian pada proses dan hasil pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan. Tujuan dilakukan analisis dan refleksi pada siklus III adalah sama seperti sebelumnya yaitu untuk memperoleh gambaran yang jelas serta upaya tindakan perbaikan pada beberapa indikator penilaian proses dan hasil yang dianggap masih kurang dan mempertahankan pencapaian indikator penilaian yang dianggap tercapai.

Adapun uraian analisis dan refleksi terhadap pelaksanaan siklus III tersebut adalah sebagai berikut.

 

Tabel 4.20

Analisis dan Refleksi Pelaksanaan Siklus III

No

Aktivitas

Analisis

Refleksi

1

Kinerja Guru Tahap Perencanan

Pada penilaian kinerja guru tahap perencanaan telah mencapai 100% dari target pencapaian penilaian 90%, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya

Pencapaian persentase indikator penilaian tercapai.

2

Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan

Pada penilaian kinerja guru tahap perencanaan telah mencapai 98% dari target pencapaian penilaian 90%, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya

Pencapaian persentase indikator penilaian tercapai

3

Aktivitas Siswa

Penilaian keaktivatan siswa mencapai 89% dari target pencapaian 85%, sehingga aktivitas siswa dinyatakan tuntas secara klasikal.

Aspek aktivitastas siswa tercapai

4

Hasil Belajar Siswa

Sebagian besar siswa telah mampu menulis karangan mencapai 94% dari target pencapaian 85%, sehingga dinyatakan tuntas secara klasikal.

Hasil belajar siswa tercapai

 

 

Data hasil analisis dan refleksi terhadap permasalahan yang terjadi pada siklus III. Untuk lebih jelasnya mengenai data pencapaian persentase target penelitian pada pelaksanaan siklus III akan dipaparkan pada tabel rangkuman di bawah ini.

Tabel 4.21

Rangkuman Hasil Pelaksanan Siklus III

No

Kegiatan

Pelaksanaan pada siklus III

Target

Keterangan

1

Kinerja guru

 

 

 

a. Perencanaan

Persentase pencapaian indikator penilaian 100%

Pencapaian indikator penilaian 90%

Target Tercapai

b. Pelaksanaan

Persentase pencapaian indikator penilaian 98%

Pencapaian indikator penilaian 90%

Target tercapai

2

Aktivitas siswa

 

 

 

Tafsiran baik pada aktivitas siswa

Pencapaian persentase indikator penilaian adalah 100%

Pencapaian persentase siswa yang mencapai tafsiran baik (B) sebesar 85%

Target tercapai

Tafsiran cukup pada aktivitas siswa

Pencapaian persentase indikator penilaian adalah 0%

Tafsiran kurang pada aktivitas siswa

Pencapaian persentase indikator penilaian adalah 0%

3.

Hasil belajar

 

 

 

a. Tuntas

persentase siswa tuntas sebesar 94%

Target pencapaian siswa tuntas 85%

Target tercapai

b. Belum tuntas

persentase siswa belum  tuntas sebesar 6%

 

 

 

C.    Paparan Hasil Pendapat Siswa dan Guru

Paparan pendapat siswa dan guru merupakan data hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas dan salah satu siswa kelas IV SDN Trijaya pada tanggal 1 Juni 2015. Adapun paparan data pendapat siswa dan guru tersebut adalah sebagai berikut.

1.        Paparan Pendapat Siswa

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas IV SDN Trijaya dapat diambil kesimpulan yaitu siswa selama proses pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan merasa lebih senang dan menggembirakan, dikarenakan siswa dapat saling membantu dalam membuatdan menulis karangan serta adanya saling bekerjasama antar siswa dalam kelompok. Hal lainnya yang menjadikan siswa memilih pendekatan menggunakan pendekatan pembelajaran CTL melalui metode penugasan yang diterapkan dalam proses pembelajaran menulis karangan adalah apabila siswa kurang mengerti maka teman siswa yang lain memberitahukan dan membantu cara membuat karangan, dapat bertukar pikiran dan pendapat dengan teman lainnya, sehingga mempermudah siswa dalam memahami cara membuat sebuah karangan. Hal yang harus diperhatikan sebagai bentuk hambatan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan adalah kesulitan ketika pendapat siswa dan teman siswa dalam satu kelompok berbeda serta pemberian perhatian ketika siswa melakukan kegiatan lapangan untuk memperoleh data/bahan menuangkan gagasan mereka ke dalam sebuah karangan.

 

2.        Paparan Pendapat Guru

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengajar dapat diambil kesimpulan bahwa proses perencanaan pembelajaran berjalan dengan baik yang dapat dibuktikan dengan adanya proses penyusunan RPP, penyediaan media pembelajaran, pembuatan LKS dan penyusunan alat evaluasi pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran lebih memberikan nilai positif terhadap siswa, dikarenakan siswa selama proses pembelajaran berperan aktif, mereka saling bekerja sama dalam menentukan jawaban terhadap permasalahan kelompok yaitu dengan merangkai atau menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf yang baik dan benar. Aktivitas siswa mendapatkan nilai positif dengan adanya pemberian kesempatan kepada siswa untuk berperan lebih aktif dan interaktif selama proses pembelajaran menulis karangan, dan tingkat keberhasilan dapat dilihat dari adanya kemampuan siswa untuk melakukan komunikasi, aktif selama proses pembelajaran dan peningkatan nilai hasil belajar dalam menulis karangan. Hambatan yang harus diperhatikan adalah dalam bimbingan dan pengawasan siswa selama proses kerja kelompok berlangsung.

 

D.    Pembahasan

Pembahassan hasil deskripsi tindakan perencanan, pelaksaanaan, dan hasil belajar siswa pada keterampilan menulis karangan dengan pendekatan kontekstual melalui penugasan pada siswa kelas IV SDN Trijaya sebagai berikut:

1.      Perencanaan

Hasil analisis terhadap perencanaan guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya, pada siklus I diperoleh pencapaian sebesar 87,5%%, siklus II sebesar 92,86%, sedangkan pada siklus III sebesar 100%. Terjadinya peningkatan kegiatan perencanaan pembelajaran pada setiap siklus, menunjukkan bahwa dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan dapat meningkat hasil perencanaan yang dibuat guru dalam pembelajaran menulis karangan.

Hasil kegiatan perencanaan pembelajaran yang dibuat guru dalam pembelajaran menulis karangan tersebut berkaitan erat dengan penentuan fokus peristiwa dan pembuatan instrumen pengamatan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Arikunto (2011, hlm. 18), bahwa “dalam tahap menyusun rancangan pembelajaran, peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat se­buah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam tahap perencanaan pembelajaran dengan memberikan tindakan terhadap permasalahan dalam bentuk penerapan pendekatan CTL melalui metode penugasan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis karangan dan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.

 

2.      Pelaksanaan

a.      Kinerja Guru

Hasil analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sebelum dilakukan tindakan pada pembelajaran menulis karangan pada siswa kelas IV SDN Trijaya secara umum termasuk kategori cukup baik. Setelah dilaksanakan tindakan dalam proses kegiatan pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan diperoleh hasil, yaitu: pada tindakan siklus I, kinerja guru diperoleh pencapaian sebesar 82,14% Kemudian pada tindakan siklus II, kinerja guru diperoleh pencapaian sebesar 87,5%, sedangkan pada siklus III diperoleh pencapian sebesar 98%. Terjadinya peningkatan skor perolehan kinerja guru pada setiap siklus, hal ini menunjukkan bahwa pada kinerja guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan selalu terjadi peningkatan yang positif. Peningkatan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut didasarkan atashasil kerjasama dan kolaborasi antara peneliti, observer dan dosen pembimbing untuk dapat meningkatkan kegiatan proses pembelajaran menulis karangan.

Berdasarkan hasil kinerja guru tersebut yang secara nyata dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, tidak lepas dari implementasi perencanaan yang dibuat guru sebelumnya, sehingga berdampak pada kinerja guru sendiri., aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran menulis karangan, erat hubungannya dengan penerapan teknik penyampaian materi pembelajaran, yaitu dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh menurut Sa‟ud (2006, hlm. 38) bahwa:

CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupannya.

Berdasarkan pendapat tersebut maka diambil kesimpulan bahwa dengan adanya proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan, maka guru lebih berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Adanya peranan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran dan memberikan bimbingan, baik secara individual maupun kelompok serta kesempatan kepada siswa untuk berperan lebih aktif dan menerima pemahaman yang tidak hanya berasal dari penjelasan guru, memberikan iklim pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa.

 

b.      Aktivitas Siswa

Hasil tindakan terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan di kelas IV SDN Trijaya, pada siklus I diperoleh tafsiran baik sejumlah 13 orang (72%), siklus II diperoleh tafsiran baik sejumlah 15 orang (83%), sedangkan pada siklus III diperoleh tafsiran baik sejumlah k 18 orang (100). Terjadinya peningkatan aktivitas siswa pada setiap siklus, menunjukan bahwa pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan pendekatan CTL melalui metode penugasan, terbukti nyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Peningkatan aktivitas siswa tersebut dipengaruhi oleh faktor penggunaan pendekatan CTL melalui metode penugasan yang diterapkan guru. Pada pembelajaran pendekatan CTL, akan nampak kegiatan berupa kerja sama, saling menunjang, pembelajaran yang menyenangkan serta adanya penilaian autentik. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Suyitno (2004, hlm. 32-33) mengemukakan tentang karakteristik pembelajaran CTL, bahwa dalam proses pembelajaran CTL harus nampak beberapa ciri-ciri, yaitu:

(1) antar siswa perlu kerja sama; (2) saling menunjang; (3) menyenangkan dan tidak membosankan; (4) belajar dengan gairah/minat yang tinggi; (5) terintegrasi; (6) menggunakan berbagai sumber; (7) siswa aktif;  (8) sharing dengan teman; (9) siswa kritis dan guru kreatif; (10) dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-peta, artikel, humor, dan lain-lain; (11) laporan kepada orang tua bukan hanya raport, tetapi juga hasil karya siswa, hasil praktikum, karangan siswa, dan lain-lain, dikemas dalam portopolio; dan (12) menggunakan penilaian sebenarnya.

 

Atas dasar pendapat di atas, pada pelaksanaan teknik pendekatan CTL melalui metode penugasan, terutama pada kegiatan inti dilakukan pula secara prosedural mulai dari pembentukan kelompok, pemberian tugas secara individual maupun kelompok, diskusi kelompok, dan pemberian penghargaan pada kelompok yang mencapai kriterian penilaian.

 

3.      Hasil Belajar

Deskripsi pencapaian hasil tes belajar siswa pada pembelajaran menulis karangan dengan pendekatan CTL melalui metode penugasan diterapkan pada siswa kelas IV SDN Trijaya pada siklus I diperoleh pencapaian ketuntasan sebesar 67%, siklus II sebesar 83%, dan pada siklus III diperoleh pencapaian ketuntasan sebesar 94%. Peningkatan nilai hasil belajar menulis karangan dari data awal sampai siklus III sebesar 27,2%. Adapun untuk lebih memperjelas perbandingan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan setiap siklus di SDN Trijaya sebagaimana pada tabel berikut ini.

 

 

 

 

 

 

Tabel 4.22

Rekapitulasi Hasil Tes Setiap Siklus

No

Nama Siswa

L/P

Data Awal

Ket.

Siklus I

Ket.

Siklus II

Ket.

Siklus III

Ket.

Peningkatan Nilai Hasil Belajar

1

GIBRAN JOEL. P

L

44,4

BT

55,6

BT

77,8

T

88,9

BT

44,5

2

ABDUL LATIEF

L

55,6

BT

77,8

T

77,8

T

88,9

T

33,3

3

BURHAN

L

44,4

BT

55,6

BT

77,8

T

88,9

T

44,5

4

CINDY NUR FACA

P

77,8

T

88,9

T

88,9

T

88,9

T

11,1

5

DAVID HERMAWAN

L

55,6

BT

77,8

T

77,8

T

88,9

T

33,3

6

GALIH NUGRAHA

L

44,4

BT

55,6

BT

66,7

BT

77,8

T

33,4

7

KURNIAWATI

P

77,8

T

88,9

T

88,9

T

100,0

T

22,2

8

NOVAN PUJI. R

P

66,7

BT

77,8

T

77,8

T

88,9

T

22,2

9

PRISKA DWINOVA

P

33,3

BT

66,7

BT

66,7

BT

88,9

T

55,6

10

RAFLY RAMADHAN

L

44,4

BT

77,8

T

77,8

T

88,9

T

44,5

11

RANGGA RAMADHANI

L

66,7

BT

77,8

T

77,8

T

77,8

T

11,1

12

REZA TRI MAYDINA

L

55,6

BT

55,6

BT

77,8

T

77,8

T

22,2

13

RINA AYU FITRIYANI

P

77,8

T

88,9

T

88,9

T

88,9

T

11,1

14

RIVA’I ILHAM

L

55,6

BT

77,8

T

77,8

T

88,9

T

33,3

15

RIZKY DWI MAYDINI

P

77,8

T

77,8

T

77,8

T

88,9

T

11,1

16

SITI NURJANAH

P

44,4

BT

55,6

BT

55,6

BT

66,7

BT

22,3

17

ANNISA SETIA DEWI

P

77,8

T

88,9

T

88,9

T

100,0

T

22,2

18

NAZWA PUTRI AULIA

P

66,7

BT

77,8

T

77,8

T

77,8

T

11,1

Jumlah

1066,8

T= 5 BT= 13

1322,7

T= 12 BT= 6

1400,4

T= 15 BT= 3

1555,8

T= 17 BT= 1

489

Rata-rata

59,3

73,5

77,8

86,4

27,2

Persentase

28%

T= 28 BT= 72

67%

T= 67 BT= 33

76%

T= 83

BT=17

94%

T= 94 BT= 6

 

Untuk lebih memperjelas pencapaian hasil belajar setiap siklus sebagaimana pada tabel di di atas, diilustrasikan pada diagram 4.13 berikut ini.

Diagram 4.13

Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Pada Data Awal dan Setiap Siklus

Berdasarkan paparan data hasil belajar siswa dalam menulis karangan dengan pendekatan CTL melalui metode penugasan pendekatan CTL melalui metode penugasan, maka jumlah dan persentase siswa tuntas pada setiap siklusnya bertambah, hal ini berdampak positif terhadap pengembangan keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis karangan, keterkaitan antara materi, tindakan dan keterampilan menulis. Keterampilan  menulis juga memegang peranan penting, antara lain me­latih berpikir kritis, memperkuat daya tangkap, membantu memecahkan masalah, membantu menyusun urutan pengalaman, dan membantu mengungkapkan pikiran atau ide. Hal tersebut diperkuat dengan dengan pendapat Tarigan (dalam Djuanda, 2007, hlm. 180), bahwa “dalam kegiatan bahasa menulis memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat komunikasi secara tertulis dan tidak langsung. Tulisan dapat membantu menjelaskan pikiran-pikiran kita”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dipahami bahwa menulis dapat digunakan sebagai indikator pengembangan keterampilan siswa melalui pendekatan CTL. Selain dari itu hasil belajar yang dapat diambil dari adanya proses diskusi kelompok untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan kreativitas menulis, erat hubungannya dengan penerapan metode penugasan. Hal tersebut didukung oleh Djamarah dan Zain (2006, hlm. 87) kelebihan dari metode resitasi, yaitu: 1) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok, 2) Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru, 3) Dalam membina tanggung jawab dan disiplin siswa, dan 4) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

Berdasarkan paparan data dan pembahasanan dalam pembelajaran menulis karangan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajarn menulis karangan dengan pendekatan CTL melalui metode penugasan, secara nyata dan terbukti dapat meningkatkan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan serta hasil belajar siswa.

Soal UJian Sekolah Kelas 6 IPA 2024

  PENILAIAN SUMATIF AKHIR JENJANG (PSAJ) TAHUN PELAJARAN 2 023 / 2 024   Mata Pelajaran                          : IPA Kelas/Semest...