CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM
MERDEKA
BELAJAR |
|||
|
Institusi |
: |
SDN TIRTAWINAYA 1 |
|
Mata
Pelajaran |
: |
MATEMATIKA |
|
Kelas |
: |
FASE C |
|
Tahun Pelajaran |
: |
2023/2024 |
A.
Rasional Mata Pelajaran Matematika
Matematika merupakan ilmu atau
pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis yang sangat dibutuhkan manusia
untuk hidup yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai
peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.
Matematika dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami sekaligus
sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi tersebut,
mengasah, dan melatih kecakapan berpikir yang dibutuhkan untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan.
Belajar matematika dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif.
Kompetensi tersebut diperlukan
agar pembelajar memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan
ketidakpastian, dan bersifat kompetitif.
Mata Pelajaran Matematika
membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar, dan berlogika melalui
aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir berkesinambungan dan
berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan solusi
matematis tertentu yang bersifat formal-universal.
Proses mental tersebut dapat
memperkuat disposisi peserta didik untuk merasakan makna dan manfaat matematika
dan belajar matematika serta nilai- nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran
Matematika, meliputi kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan,
kesistematisan, kerasionalan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan,
ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan
demikian relevansinya dengan profil pelajar Pancasila, Mata Pelajaran
Matematika ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar
kritis, dan kreativitas peserta didik. Adapun materi pembelajaran pada Mata
Pelajaran Matematika di setiap jenjang pendidikan dikemas melalui bidang kajian
Bilangan,Aljabar, Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang, dan Kalkulus
(sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII).
B.
Tujuan Mata Pelajaran Matematika Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat:
- memahami materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi matematis dan
mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah matematis (pemahaman matematis dan kecakapan prosedural),
- menggunakan penalaran pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi matematis dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika (penalaran dan
pembuktian matematis),
- memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematis, menyelesaikan model
atau menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan masalah matematis).
- mengomunikasikan gagasan dengan
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah, serta menyajikan suatu situasi ke dalam simbol atau model
matematis (komunikasi dan representasi matematis),
- mengaitkan materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi matematis
pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan
dengan kehidupan (koneksi matematis), dan
- memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
minat dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri,
tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah
(disposisi matematis).
C.
Karakteristik Mata Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran Matematika
diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten (dengan tambahan 1 elemen
sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII) dan lima elemen proses.
- Elemen konten dalam Mata Pelajaran
Matematika terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai materi
pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami peserta didik. Pemahaman
matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi
pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formal-universal.
ELEMEN |
DESKRIPSI |
BILANGAN |
Bilangan Bidang
kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai simbol bilangan, konsep
bilangan, operasi hitung bilangan, dan relasi antara berbagai operasi hitung
bilangan dalam subelemen representasi visual, sifat urutan, dan operasi |
ALJABAR |
Aljabar Bidang
kajian Aljabar membahas tentang aljabar non- formal dalam bentuk simbol
gambar sampai dengan aljabar formal dalam bentuk simbol huruf yang mewakili
bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan
pola bilangan, serta rasio dan proporsi. |
PENGUKURAN |
Pengukuran
Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran- besaran pengukuran, cara
mengukur besaran tertentu, dan membuktikan prinsip atau teorema terkait
besaran tertentu dalam subelemen pengukuran besaran geometris dan
non-geometris. |
GEOMETRI |
Geometri Bidang
kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk bangun datar dan bangun
ruang baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides serta ciricirinya dalam
subelemen geometri datar dan geometri ruang. |
Analisis Data
dan Peluang |
Bidang kajian Analisis
Data dan Peluang membahas tentang pengertian data, jenis-jenis data,
pengolahan data dalam berbagai bentuk representasi, dan analisis data
kuantitatif terkait pemusatan dan penyebaran data serta peluang munculnya
suatu data atau kejadian tertentu dalam subelemen data dan representasinya,
serta ketidakpastian dan peluang. |
Kalkulus (sebagai
pilihan untuk kelas XI dan XII) |
Bidang kajian
Kalkulus membahas tentang laju perubahan sesaat dari suatu fungsi kontinu,
dan mencakup topik limit, diferensial, dan integral, serta penggunaannya |
|
|
- Elemen proses dalam mata pelajaran
Matematika terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai alat
konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran
matematika berupa aktivitas mental yang membentuk alur berpikir dan alur
pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan- kecakapan.
ELEMEN |
DESKRIPSI |
Penalaran
dan Pembuktian Matematis |
Penalaran
terkait dengan proses penggunaan pola hubungan dalam menganalisis situasi
untuk menyusun serta menyelidiki praduga. Pembuktian matematis terkait proses
membuktikan kebenaran suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu. |
Pemecahan
Masalah Matematis |
Pemecahan
masalah matematis terkait dengan proses penyelesaian masalah matematis atau
masalah sehari- hari dengan cara menerapkan dan mengadaptasi berbagai
strategi yang efektif. Proses ini juga mencakup konstruksi dan rekonstruksi
pemahaman matematika melalui pemecahan masalah. |
Komunikasi
|
Komunikasi
matematis terkait dengan pembentukan alur pemahaman materi pembelajaran matematika
melalui cara mengomunikasikan pemikiran matematis menggunakan bahasa
matematis yang tepat. Komunikasi matematis juga mencakup proses menganalisis
dan mengevaluasi pemikiran matematis orang lain. |
Representasi
Matematis |
Representasi
matematis terkait dengan proses membuat dan menggunakan simbol, tabel,
diagram, atau bentuk lain untuk mengomunikasikan gagasan dan pemodelan
matematika. Proses ini juga mencakup fleksibilitas dalam mengubah dari satu
bentuk representasi ke bentuk representasi lainnya, dan memilih representasi
yang paling sesuai untuk memecahkan masalah. |
Koneksi
Matematis |
Koneksi
matematis terkait dengan proses mengaitkan antar materi pembelajaran
matematika pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang
ilmu, dan dengan kehidupan. |
CAPAIAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
FASE
C (UMUMNYA UNTUK KELAS V DAN VI SD/MI/PROGRAM PAKET A)
Pada
akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah dengan 1.000.000. Mereka dapat melakukan operasi
aritmetika pada bilangan cacah sampai 100.000. Mereka dapat membandingkan dan
mengurutkan berbagai pecahan, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan
bilangan asli. Mereka dapat membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal dan
mengubah pecahan menjadi desimal. Mereka dapat mengisi nilai yang belum
diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan operasi
aritmetika pada bilangan cacah sampai 1000. Mereka dapat menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan KPK dan FPB dan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka
dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar yang
melibatkan perkalian dan pembagian. Mereka dapat bernalar secara proporsional dan
menggunakan operasi perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan masalah sehari-
hari dengan rasio dan atau yang terkait dengan proporsi.
Peserta
didik dapat menentukan keliling dan luas beberapa bentuk bangun datar dan
gabungannya. Mereka dapat mengonstruksi dan mengurai beberapa bangun ruang dan
gabungannya, dan mengenali visualisasi spasial. Mereka dapat membandingkan
karakteristik antar bangun datar dan antar bangun ruang. Mereka dapat
menentukan lokasi pada peta yang menggunakan sistem berpetak.
Peserta
didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data
banyak benda dan data hasil pengukuran kdalam bentuk beberapa visualisasi dan
dalam tabel frekuensi untuk mendapatkan informasi. Mereka dapat menentukan
kejadian dengan kemungkinan yang lebih besar dalam suatu percobaan acak.
Fase
C Berdasarkan Elemen
ELEMEN |
CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Bilangan |
Pada
akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca,
menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan
komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka
dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta
didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan
campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta
melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli.
Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan
mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma) |
Aljabar |
Pada
akhir fase C, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam
sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian pada bilangan cacah sampai 1000 (contoh : 10 x … =
900, dan 900 : … = 10) Peserta
didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan
membesar dan mengecil yang melibatkan perkalian dan pembagian. Mereka dapat
bernalar secara proporsional untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dengan
rasio satuan. Mereka dapat menggunakan operasi perkalian dan pembagian dalam
menyelesaikan masalah sehari- hari yang terkait dengan proporsi. |
Pengukuran |
Pada
akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas berbagai
bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta gabungannya.
Mereka dapat menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut. |
Geometri |
Pada
akhir fase C, peserta didik dapat mengonstruksi dan mengurai bangun ruang
(kubus, balok, dan gabungannya) dan mengenali visualisasi spasial (bagian depan,
atas, dan samping). Mereka dapat membandingkan karakteristik antar bangun
datar dan antar bangun ruang. Mereka dapat menentukan lokasi pada peta yang
menggunakan sistem berpetak. |
Analisis
Data Dan Peluang |
Pada
akhir fase C, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan
menganalisis data banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk gambar,
piktogram, diagram batang, dan tabel frekuensi untuk mendapatkan informasi.
Mereka dapat menentukan kejadian dengan kemungkinan yang lebih besar dalam
suatu percobaan acak. |