BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Trijaya yang beralamat di Jl. Balai Desa Trijaya
Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan. Adapun gambaran tentang
lokasi penelitian selengkapnya dipaparkan berikut ini.
a.
Kondisi sekolah
SDN Trijaya berdiri mulai tahun 1972 dengan luas tanah seluruhnya 851 m2,
dan luas seluruh bangunan 260 m2. SD Negeri Trijaya telah diakreditasi dengan
kategori nilai B. Secara umum kondisi SD Negeri Trijaya memiliki sarana dan
prasarana yang termasuk cukup, yaitu: 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan kepala
sekolah, WC, lapangan upacara dan sarana dan lain. Untuk lebih jelasnya berikut
denah SD Negeri Trijaya.
Gambar 3.1
Lokasi dan Denah SD Negeri
Trijaya
b.
Kondisi guru
Keadaan tenaga pengajar di SD Negeri Trijaya, Kecamatan
Mandirancan, Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2014/2015, ada beberapa guru
yang baru memiliki ijazah diploma dua (D2) dan selebihnya sudah berijazah
strata satu (S1). Adapun data keadaaan guru di SD Negeri Trijaya, selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1
Keadaan Guru SD Negeri Trijaya
No |
Status
Guru |
Tingkat
Pendidikan |
||||||
SLTA |
D1 |
D2 |
D3 |
S1 |
S2 |
S3 |
||
1 |
Guru Tetap |
- |
- |
2 |
- |
3 |
- |
- |
2 |
Guru Bantu |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
3 |
Guru tidak Tetap |
- |
- |
1 |
- |
5 |
- |
- |
Jumlah |
- |
- |
3 |
- |
8 |
- |
- |
c.
Kondisi siswa
Keadaan siswa SD Negeri Trijaya,
Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan pada setiap tahun pelajaran baru,
khususnya untuk jumlah penerimaan siswa kelas I tahun pelajaran 2014/2015
mengalami penurunan dibandingkan dengan jumlah kelas I tahun yang lalu. Begitu
pula dengan kelas lanjutan, selalu mengalami perubahan jumlah. Perubahan tersebut
dikarenakan ada beberapa siswa yang masuk dan pindah sekolah.
Secara umum keberadaan
siswa SD Negeri Trijaya, berasal dari keluarga yang orang tuanya mempunyai mata
pencaharian sebagai petani, pedagang, wiraswasta, dan pegawai negeri serta
pegawai lainnya. Untuk lebih memperjelas keadaan siswa SD Negeri Trijaya selama
2 tahun terakhir, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.2
Keadaan Siswa SDN Trijaya setiap Tahun
Kelas |
Jumlah
Siswa |
|
2013/2014 |
2014/2015 |
|
I |
22 Siswa |
17 Siswa |
II |
16 Siswa |
21 Siswa |
III |
19 Siswa |
16 Siswa |
IV |
18 Siswa |
18
Siswa |
V |
23 Siswa |
18 Siswa |
VI |
23 Siswa |
22 Siswa |
Jumlah |
121Siswa |
112 Siswa |
Adapun jumlah rombongan belajar yang dilaksanakan oleh SD Negeri Trijaya
untuk tahun pelajaran 2014/2015 berjumlah 6 rombongan belajar. Data
selengkapnya mengenai jumlah rombongan belajar sebagaimana pada tabel berikut
ini.
Tabel 3.3
Jumlah Rombongan
Belajar setiap Tahun
Kelas |
Tahun Pelajaran |
|
2013-2014 |
2014-2015 |
|
I |
1 |
1 |
II |
1 |
1 |
II |
1 |
1 |
IV |
1 |
1 |
V |
1 |
1 |
VI |
1 |
1 |
Jumlah |
6 |
6 |
2.
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 6 bulan yakni mulai bulan Januari sampai dengan Juni 2015. Adapun waktu pelaksanaan penelitian selengkapnya
daat dilihat pada lampiran.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri
Trijaya, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang terdiri dari 9 laki-laki dan 9 perempuan (subyek
penelitian sebagaimana pada Tabel 1.1). Dipilihnya subjek penelitian ini karena masih
banyaknya siswa kelas IV SD Negeri Trijaya yang belum mampu dalam menulis karangan
dengan memperhatikan aspek penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca)
dengan tepat.
.
C. Metode dan Desain Penelitian
1.
Metode Penelitian
Metode
penelitian mutlak diperlukan oleh seorang peneliti untuk dapat mengungkapkan
maksud-maksud penelitian. Pemilihan metode yang tepat akan sangat membantu
keberhasilan sebuah penelitian, karena hal ini akan memperjelas langkah-langkah
serta arah tujuan dari penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010, hlm. 135-137), bahwa:
Penelitian tindakan kelas yaitu “penelitian
yang dilakukan guru ke kelas atau di sekolah tempat dia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praksis pembelajaran.
PTK merupakan tindakan perbaikan guru
dalam mengorganisasi pembelajaran dengan menggunakan prosedur perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi.
Dasar
pertimbangan peneliti menggunakan metode PTK tersebut berdasarkan yang diungkapkan Arikunto, dkk., (2010, hlm. 2) bahwa
“Penelitian tindakan
kelas merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan
yang diinginkan”. Lebih lanjut dikemukakan bahwa “PTK bukanlah menyangkut materi atau topik pokok bahasan, tetapi menyangkut
penyajiannya, yaitu strategi, pendekatan, metode atau cara untuk memperoleh
hasil melalui sebuah kegiatan uji coba atau eksperimen (Arikunto, dkk., 2010,
hlm. 6)”.
Berdasarkan paparan di atas, dapat dikemukakan bahwa pemilihan metode PTK
pada penelitin ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses serta
hasil pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan pada siswa kelas IV SD Negeri Trijaya, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan.
2.
Desain Penelitian
Rancangan
penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa
siklus, yang meliputi: rencana (planning), pelaksanaan (action),
Observasi (observation), dan refleksi (reflection). Dalam
penelitian ini penulis menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Kemmis dan
Mc. Taggart, 1998 (dalam Wiriatmadja, 2008, hlm. 66), yaitu pendekatan spiral.
OBSERVER
OBSERVER
OBSERVER
Gambar 3.2
Pendekatan Spiral Kemmis dan Mc. Taggart,
1998
(dalam Wiriatmadja,
2008, hlm. 66)
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa pertama, sebelum melaksanakan
tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara seksama jenis tindakan
yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang,
barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya
tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat
yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut,
peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Jika
hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang
dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang
dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah diperbuat
sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan
secara optimal.
Pada
hakikatnya penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah ditempuh
atau dilakukan dalam mencari kebenaran. Cara mendapatkan kebenaran itu ditempuh
melalui metode ilmiah. Jadi tidak berlebihan apabila metode disebut sebagai
strategi dalam penelitian ilmiah. Tujuannya untuk meramalkan, mengontrol, dan
menjelaskan gejala-gejala yang teramati guna mendapatkan kebenaran yang
diinginkan.
Beberapa
ahli dan peneliti telah menggolongkan penelitian dalam berbagai jenis
penelitian tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempat dan
sebagainya. Berdasarkan metodenya Furchan (2004 dalam
Hatimah, dkk., 2007, hlm. 82-83)
mengelompokkan metode penelitian ke dalam empat kelompok besar, yaitu : 1)
Eksperimental; 2) Ex past facto; 3)
Deskriptif; dan 4) Historis. Sedangkan Nazir (2005 : 47) metode penelitian
dapat dikelompokkan dalam lima kelompok besar yaitu : 1) Metode sejarah, 2)
Metode deskripsi/survey, 3) Metode eksperimen, 4) Metode Grounded Research, dan 5) Metode Penelitian Tindakan.
Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian
dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin
inquiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi
sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins dalam
Rochiati, 2006, hlm. 11).
Secara ringkas, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru
dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka sendiri. Mereka
dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan
melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Kasbolah
(1991, hlm. 2) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan yang secara
langsung menyentuh masalah lapangan, yaitu masalah yang ada di kelas. Untuk
lebih mengenal apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas kita perlu
mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari PTK itu sendiri. Dengan mengetahui
ciri-ciri yang ada pada penelitian tindakan kelas diharapkan pengertian tentang
jenis penelitian tindakan akan menjadi lebih jelas.
Ciri
atau karakteristik PTK menurut Kasbolah (1991, hlm.15-17), yaitu
sebagai berikut:
1.
Penelitian
tindakan kelas dilaksanakan oleh guru sendiri
2.
Penelitian
tindakan kelas berangkat dari permasalahan praktik factual
3.
Penelitian
tindakan kelas adalah adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan
4.
Penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif.
Berdasarkan ciri atau
karakterisitk PTK di atas, dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas
hanya dapat diakukan oleh guru pada mata pelajaran yang diampunya, tidak dapat
dilakukan oleh guru mata pelajatan yang lain. Penelitian tindakan kelas berangkat
dari permasalahan yang dialami dan dirasakan sebagai suatu masalah pada
kegiatan pembelajaran yang diampu oleh guru yang bersangkutan. Penelitian
tindakan berupaya memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil pembelajaran
berupa tindakan-tindakan yang mengarah pada perbaiakan kegiatan pembelajaran
dan bersifat kolaboratif dalam pelaksanaan tindakannya.
Penelitian tindakan
kelas, secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat jenis. Jenis-jenis
PTK antara lain: (a) PTK Diagnostik, yaitu penelitian yang dirancang dengan
menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosis
dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian; (b) PTK
Partisipan, apabila peneliti terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak
awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan. Dengan demikian, sejak
perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti
memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data serta
berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya; (c) PTK Empiris, ialah apabila
peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukukan apa
yang dilakukan serta
apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitiannya
berkenaan dengan penyimpangan catatan dan pengumpulan pengalaman peneliti dalam
pekerjaan sehari-hari; (d) PTK Eksperimental, ialah apabila diselenggarakan
dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan
efisien di dalam suatu kegiatan belajar-mengajar. Di dalam kaitannya dengan
kegiatan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau
teknik yang diterapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan
diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang
paling efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. (Komara dalam Dahli, 2009, hlm. 11)
Berdasarkan pendapat di
atas dapat dijelaskan, bahwa pada penelitian tindakan kelas yang peneliti kaji
termasuk pada jenis PTK empiris. Pada PTK empiris seperti yang dikemukakan di
atas, bahwa peneliti berupaya melaksanakan suatu tindakan dalam upaya perbaikan
proses dan hasil pada pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan
pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan pada siswa kelas
IV SD Negeri Trijaya, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan.
D. Prosedur Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas harus bersifat prosedural
dan sistematis sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam penelitian. Prosedur
penelitian tindakan kelas yang akan diterapkan peneliti dalam pembelajaran
menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan pada siswa kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan
Mandirancan Kabupaten Kuningan.
1.
Tahap Perencanaan
1)
Mempersiapkan kelengkapan yang digunakan dalam proses pembelajaran, seperti pemetaan SK-KD dan silabus.
2)
Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan pembelajaran kontektual melalui
metode penugasan.
3)
Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan.
4)
Menyiapkan instrumen penelitian yang berupa, pedoman observasi siswa dan guru, soal tes.
2.
Tahap Pelaksanaan
1)
Peneliti melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan.
2)
Peneliti dengan bantuan guru kelas IV melaksanakan pembelajaran
menulis karanagan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontektual melalui
metode penugasan.
3)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan
yang dilaksanakan.
4)
Peneliti mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan.
5)
Apabila hasil yang diperoleh belum maksimal, maka
penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.
3.
Tahap Observasi
1)
Peneliti mengamati kegiatan guru kelas IV dalam proses belajar mengajar menulis karangan menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan.
2)
Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung.
3)
Melakukan diskusi dengan guru kelas IV sebagai rekan sejawat untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan
atau kekurangan-kekurangan pada penerapan pembelajaran kontektual melalui metode penugasan
pada pembelajaran menulis karangan dan memberikan perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
4.
Tahap Analisis dan Refleksi
1)
Menganalisis temuan saat melakukan observasi.
2)
Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan pendekatan pembelajaran kontektual melalui metode penugasan.
3)
Melakukan refleksi terhadap penerapan pendekatan pembelajaran kontektual melalui metode penugasan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil
pelaksanaan pada penelitian ini, yaitu:
1.
Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan bertujuan untuk mengetahui kemampuan
siswa kelas IV SDN Trijaya adalah melalui tes hasil belajar siswa pada materi menulis karangan. Tes hasil belajar yang diberikan berupa tes
tertulis berbentuk isian, pemberian tes dilakukan sesudah diberikan tindakan.
2.
Instrumen Non Tes
a. Pedoman Observasi
Pedoman observasi dalam penelitian ini digunakan
untuk nengetahui gambaran aktivitas siswa dan guru (kinerja) selama proses pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan pada siswa kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten
Kuningan berlangsung. Pedoman observasi untuk siswa berupa lembar observasi kinerja siswa dan pedoman observasi guru ini berupa lembar observasi kinerja guru.
b. Lembar Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang
kesulitan dan hambatan yang dialami siswa dan guru kelas dalam pembelajaran menulis karangan
menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan pada siswa kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan
Mandirancan Kabupaten Kuningan. Melalui kegiatan wawancara ini dapat diketahui kesulitan-kesulitan yang
dialami siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
c.
Catatan Lapangan
Teknik
ini sejenis dengan catatan anekdot, tetapi mencakup kesan dan penafsiran subyektif. Deskripsi mencakup
aktivitas atau perilaku yang dilakukan siswa dan guru dalam pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan pada siswa kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten
Kuningan, misalnya; pelajaran yang lebih baik,
perilaku kurang perhatian, pertengkaran pisik, kecerobohan yang tidak disadari
oleh guru. Seperti halnya catatan anekdot, perhatian diarahkan pada persoalan
yang dianggap menarik pada saat penelitian berlangsung.
F. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah
mengolah data tersebut sehingga memiliki arti. Teknik pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, yaitu:
1.
Teknik Pengolahan Data Proses
Data proses dari hasil
pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan pada siswa kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten
Kuningan berlangsung menggunakan instrumen penelitian seperti dikemukakan di
atas (teknik
observasi, wawancara dan catatan lapangan).
Adapun teknik pengolahan
data proses hasil penelitian sebagai berikut:
a.
Data proses aktivitas siswa
Aktivitas siswa berupa prilaku dalam
mengikuti pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan pada siswa kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten
Kuningan menjadi sumber penelitian. Aspek yang diamati atas
perilaku siswa, yaitu: aspek perhatian, motivasi dan keaktifan siswa selama
pembelajaran menulis karangan berlangsung. Berikut penjabaran aspek siswa yang diamati
pada saat pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode
penugasan, sebagaimana tabel berikut ini.
Tabel 3.4
Aspek yang Diamati pada
Pembelajaran
No |
Aspek yang Diamati |
Uraian |
1 |
Perhatian |
a. Menyimak penjelasan guru dengan baik. b. Tidak berbincang-bincang dengan teman. c.
Tidak menggannggu teman. |
2 |
Motivasi |
a. Antusias terhadap pembelajaran.. b. Tampak percaya diri dalam pembelajaran. c.
Bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan guru. |
3 |
Keaktifan |
a. Mengajukan pertanyaan. b. Menjawab pertanyaan. c.
Memberikan saran atau pendapat. |
Dari setiap aspek yang diamati tersebut diberikan
rentang sor dengan bobot skor sebagai berikut:
1. Skor 3: Jika
semua indikator nampak.
2. Skor 2: Jika
dua indikator yang nampak.
3. Skor 1: Jika
satu indikator yang nampak.
4. Skor 0: Jika
tidak ada satupun indikator yang nampak.
Sedangkan untuk penginterpretasian dari setiap aspek aktivitas siswa yang
diamati, sebagai berikut:
Tabel 3.5
Interpretasi Aktivitas
Siswa
No |
Rentang Nilai |
Uraian |
1 |
7 - 9 |
Baik |
2 |
4 - 6 |
Cukup |
3 |
1 - 3 |
Kurang |
Untuk mengetahui seberapa besar prosentase aktivitas keseluruhan siswa dalam pembelajaran
menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan pada siswa kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan
Mandirancan Kabupaten Kuningan dengan rumus sebagai berikut:
Aktivitas: Jumlah siswa yang baik/ cukup/ kurang x
100%
Jumlah siswa
b.
Data proses kinerja guru
Data proses
kinerja guru terdiri dari kinerja guru dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
materi menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan di kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan. Untuk indikator data
proses kinerja guru pada tahap perencanaan, yaitu: pengelolaan kegiatan belajar
mengajar, pengorganisasian bahan pengajaran, pengelolaan kelas, penggunaan alat
peraga dan metode mengajar, serta penilaian hasil belajar siswa untuk
kepentingan pengajaran.
Untuk tahap
pelaksanaan guru dalam pembelajaran menulis karangan, indikatornya meliputi:
pengelolaan kegiatan awal (pendahuluan), pengelolaan kegiatan inti, dan pengelolaan
akhir kegiatan (penutup).
Dari setiap
indikator tentang perencanaan dan pelaksanaan guru dalam pembelajaran menulis
karangan menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual melalui metode penugasan dengan rentang skor 0-4,
(indikator lengkapnya terlampir).
Adapun nilai keseluruhan dari perencanaan dan pelaksanaan guru dalam mengajar
sebagai berikut:
Nilai = Jumlah
skor perolehan x 100
Skor ideal
c.
Wawancara
Data hasil wawancara berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan di kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan diperoleh dari hasil
wawancara dengan beberapa siswa maupun dengan guru pengajar. Hasil wawancara
dengan siswa tentang kesan, perasaan, sikap dan tanggapan mereka setelah
mengikuti pembelajaran menulis karangan, sedangkan hasil wawancara dengan guru
pengajar berkaitan dengan kesan, tangapan, kesulitan dan sikap dalam
mengajarkan materi menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan. Data hasil wawancara ditelaah kemudian dideskripsikan dan disimpulkan.
Untuk lebih jelasnya mengenai lembar wawancara dengan guru dan siswa dapat
dilihat pada lampiran.
d.
Catatan lapangan
Data catatan lapangan dipergunakan untuk memperoleh
data proses pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan di kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan sekaligus sebagai data
pembanding dari data yang lain (data aktivita siswa, kinerja guru, hasil
wawancara, tes hasil belajar) diperoleh selama penelitian berlangsung. Dari
catatan lapangan ini diperoleh data tentang rekam dalam bentuk paparan narasi
mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan pada setiap siklus. Disamping itu melalui catatan
lapangan, diperoleh juga kekurangan dan kelebihan dari kegiatan pembelajaran
yang berlangsung saat itu.
2.
Teknik Pengolahan Data Hasil Belajar
Data
hasil yaitu berupa hasil tes akhir siswa dari proses pembelajaran menulis karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan di kelas IV SD Negeri Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan.
Tes dilakukan untuk mengetahui penguasaan dan daya serap siswa terhadap materi menulis karangan yang telah disajikan/disampaikan oleh guru dengan prosedur sebagai
berikut:
a.
Pemberian skor setiap soal dengan bobot, yaitu:
1)
Penggunaan huruf besar
a)
Skor 3 : Jika penulisan huruf besarnya benar dan
jelas sesuai ejaan.
b)
Skor 2 : Jika penulisan huruf besarnya benar tapi kurang
jelas.
c)
Skor 1 : Jika penulisan huruf besarnya tidak
teratur dan tidak jelas.
2)
Penggunaan tanda baca
a)
Skor 3: Jika siswa dalam penulisan tanda baca sudah sesuai.
b)
Skor 2: Jika siswa dalam penulisan tanda baca kurang sesuai.
c)
Skor 1 : Jika siswa dalam penulisan tanda baca tidak sesuai.
3)
Susunan antar kalimat
a)
Skor 3 : Jika susunan antar kalimat dalam penulisan
karangan sudah tepat
b)
Skor 2 : Jika susunan antar kalimat dalam penulisan
karangan kurang tepat
c)
Skor 1: jika susunan antar kalimat dalam penulisan
karangan tidak tepat
b.
Pemberian nilai akhir dengan rumus:
Skor maksimal = 3+3+3=9
Nilai = jumlah skor
yang diperoleh X 100
skor
maksimal
Dari pengolahan hasil tes belajar siswa pada materi menulis
karangan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui
metode penugasan, jika pada siklus I belum berhasil mencapai KKM sebesar 65 yang telah ditetapkan untuk setiap siswa
dengan pencapaian secara klasikal sebesar 80%, maka dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Begitu juga jika pada pada siklus II belum tuntas secara
klasikal, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.
G. Validasi Data
Bentuk validasi data pada penelitian ini
berpedomam pada pendapat Hopkins (dalam Wiriatmadja, 2005, hlm. 168-171). Teknik validasi data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1.
Member chek, yaitu memeriksa kembali
keterangan-keterangan/ informasi selama observasi atau wawancara dengan cara
mengkonfirmasikannya dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan.
2.
Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang
diperoleh dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti
secara kolaboratif.
3.
Audit trail, yaitu mengecek kebenaran prosedur dan
metode pengumpulan cara mendiskusikannya dengan pembimbing.
4.
Expert opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap
kesahihan temuan-temuan peneliti kepada pakar yang profesional dalam hal ini
peneliti mengkonsultasikan kepada pembimbing untuk memperoleh arahan dan
masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggung jawabkan.
Dari keempat teknik validasi yang digunakan di
atas, pada penelitian ini saling terkait dan mendukung dalam memperoleh data
penelitian yang akurat. Sehingga keabsahan data penelitian dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah sesuai dengan persyaratan data penelitian yaitu valid dan
reliabel.
DAFTAR PUSTAKA
Arikuto, Suharsimi. (2007). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Pragmatik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, dkk., (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksasra.
Departemen Pendidikan Nasional (2006). Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Depdiknas UPI.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Wiraatmadja. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya.
No comments:
Post a Comment