CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM
MERDEKA
BELAJAR |
|||
|
Institusi |
: |
NAMA SEKOLAH |
|
Mata
Pelajaran |
: |
BAHASA
INDONESIA |
|
Kelas |
: |
FASE C |
|
Tahun Pelajaran |
: |
2023/2024 |
A.
Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kemampuan berbahasa, bersastra,
dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan literasi. Semua bidang kajian,
bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi.
Literasi menjadi kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan
belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa
Indonesia merupakan pembelajaran
literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia.
Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan
memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan
berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap
genre memiliki tipe teks yang didasarkan pada alur pikir—struktur—khas teks
tertentu. Tipe teks merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa
untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat.
Model utama yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat
tahapan, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the
context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan
pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi genre, pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-model lain sesuai dengan
pencapaian pembelajaran tertentu.
Pembinaan dan pengembangan kemampuan
berbahasa Indonesia akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri,
kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Rasional sebagaimana
diuraikan di atas dapat dipaparkan pada gambar 1 sebagai berikut :
Gambar
1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia
B.
Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:
- akhlak mulia dengan menggunakan
bahasa Indonesia secara santun;
- sikap pengutamaan dan penghargaan
terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia;
- kemampuan berbahasa dengan berbagai
teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual) untuk berbagai
tujuan (genre) dan konteks;
- kemampuan literasi (berbahasa,
bersastra, dan bernalar kritiskreatif) dalam belajar dan bekerja;
- kepercayaan diri untuk berekspresi
sebagai individu yang cakap,mandiri, bergotong royong, dan bertanggung
jawab;
- kepedulian terhadap budaya lokal
dan lingkungan sekitarnya; dan
- kepedulian untuk berkontribusi
sebagai warga Indonesia dan dunia yang demokratis dan berkeadilan.
C.
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena berfokus pada kemampuan
literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan
dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa
Indonesia membina dan mengembangkan
kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir
kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi
digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi
yang mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan
keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta menulis).
Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan
saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu bahasa
(mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan memahami, mengapresiasi,
menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis,
kreatif, dan imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan
berpikir diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan literasi
tinggi dan berkarakter Pancasila.
- Mata pelajaran Bahasa Indonesia
mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan kemampuan
produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis).
- Mata pelajaran Bahasa Indonesia
menggunakan pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks
dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Model
pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan untuk membangun
konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction);
serta kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis,
kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
- Mata pelajaran Bahasa Indonesia
dibelajarkan untuk meningkatkan:
a.
kecakapan
hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;
b.
kesadaran
dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya.
AREA
PEMBELAJARAN |
KEMAMPUAN |
SUB-KEMAMPUAN |
BAHASA |
RESEPTIF |
Menyimak |
Membaca dan
memirsa |
||
PRODUKTIF |
Bahasa Berbicara
dan mempresentasikan |
|
Pengertian
kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut. |
Pengertian
kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut :
ELEMEN |
DESKRIPSI |
Menyimak |
Menyimak
adalah kemampuan peserta didik menerima, memahami, dan memaknai informasi
yang didengar dengan sikap yang baik agar dapat menanggapi mitra tutur.
Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan dengan
konsentrasi, mengidentifikasi, memahami pendapat, menginterpretasi tuturan
bahasa, dan memaknainya berdasarkan konteks yang melatari tuturan tersebut.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam menyimak di antaranya
kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa
(tata bahasa), makna, dan metakognisi. |
Membaca
Dan Memirsa |
Membaca
adalah kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai, menginterpretasi,
dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan
sikap, pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Memirsa
merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai, menginterpretasi,
dan merefleksi sajian cetak, visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan
kepentingannya untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan
potensinya. Komponenkomponen yang dapat dikembangkan dalam membaca dan
memirsa di antaranya kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat,
kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi. |
Berbicara Dan Mempresentasikan |
Berbicara
adalah kemampuan peserta didik untuk menyampaikan gagasan, tanggapan, dan
perasaan dalam bentuk lisan dengan santun. Mempresentasikan
merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat,
bertanggung jawab, mengajukan dan/atau menanggapi pertanyaan/pernyataan ,
dan/atau menyampaikan perasaan secara lisan sesuai konteks dengan cara yang
komunikatif dan santun melalui beragam media (visual, digital, audio, dan
audiovisual). Komponen-komponen
yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan di antaranya
kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata
bahasa), makna, dan metakognisi. |
Menulis |
Menulis
adalah kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk
tulis secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan perasaan
sesuai konteks. Komponen-komponen
yang dapat dikembangkan dalam menulis di antaranya penggunaan ejaan,
kosakata, kalimat, paragraf, struktur bahasa , makna, dan metakognisi dalam
beragam jenis teks |
CAPAIAN
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
FASE
C (UMUMNYA UNTUK KELAS V DAN VI SD/MI/PROGRAM PAKET A)
Pada
akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan
minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi
dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks
narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan
informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan
tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis
teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur.
Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan,
dan keterampilan.
Fase
C Berdasarkan Elemen.
ELEMEN |
CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Menyimak |
Peserta didik
mampu menganalisis informasi berupa fakta, prosedur dengan
mengidentifikasikan ciri objek dan urutan proses kejadian dan nilai-nilai
dari berbagai jenis teks informatif dan fiksi yang disajikan dalam bentuk
lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar) dan audio. |
Membaca Dan
Memirsa |
Peserta didik
mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dengan fasih dan
indah serta memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna
denotatif, literal, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena,
dan karakter. Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dari teks
deskripsi, narasi dan eksposisi, serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks
sastra (prosa dan pantun, puisi) dari teks dan/atau audiovisual. |
Berbicara Dan
Mempresentasikan |
Peserta didik
mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan
meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Menggunakan kosakata baru
yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan; pilihan kata yang tepat
sesuai dengan norma budaya; menyampaikan informasi dengan fasih dan santun.
Peserta didik menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri
sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mempresentasikan
gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif,
kreatif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif. |
Menulis |
Peserta didik
mampu menulis teks eksplanasi, laporan, dan eksposisi persuasif dari gagasan,
hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi; menjelaskan hubungan kausalitas,
serta menuangkan hasil pengamatan untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik
mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai
dengan konteks dan norma budaya; menggunakan kosakata baru yang memiliki makna
denotatif, konotatif, dan
kiasan. Peserta didik
menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri
sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
dengan penggunaan kosakata secara kreatif. |
No comments:
Post a Comment