Tuesday, June 3, 2014

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PERISKOP



PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PERISKOP
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu
Mata Kuliah Media Pembelajaran PGSD
Dosen: Ida Suprida, S.Pd. M.M










Oleh:
Nurhaya Abaita
116223111

Kelas: C
Semester: VI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP MUHAMMADYAH KUNINGAN
JL. Raya Cigugur No. 28 Kuningan – Jawa Barat  45511 Tlp./Fax. (0232) 874085
2014


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
      Dalam upaya memotivasi siswa, guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenagkan bagi siswa dan juga guru itu sendri. Selain itu guru sebagai narasumber dan fasilitator dalam penyampaian materi pelajaran, harus mampu menyakinkan siswanya bahwa materi pelajaran yang sisampaikannya memiliki nilai – nilai yang menguntungkan mereka.
      Dalam  berbagai proses pembelajaran ditanah air, peran guru terasa masih sangat dominan walaupun sebagaian dari mereka telah berupaya unutk menjadi fasilitator disamping sebagai sumber informasi. Hingga saat ini guru masih di angggap seorang yang mempuanyai jawaban terhadap semua pertanyaan yang diajukan siswanya sehingga sering kali guru merasa sebagai satu satunya sumber informasi. Namun pada kenyataannnya pengetahuan manusia sangat terbatas sehingga kita perlu sumber – sumber iformasi lainya baik dalam belajar maumpun membelajarkan orang lain.
      Sejalan dengan pernyataan diatas dalam memaksimalkan proses pembelajaran, agar terwujudnya suatu pendidikan yang bermutu. Dalam hal ini tidak menutup kemungkinan peran mediapun semakin erat dalam dunia pendidikan. Apalagi dizaman sekarang yang segala sesuatunya sudah amat mudah dilakukan dan didapat dengan semakin pesatnya kemajuan tegnologi dan informatika. Proses belajar dapat merupakan proses yang sangat membosankan untuk dikerjakan oleh siswa, sedangkan mereka biasanya lebih tertarik dengan permainan. Melalui belajar sambil bermain siswa juga berkesempatan untuk mengembangkan berbagai kemampuannya. Oleh karena itu guru perlu mengembangkan sutu media sederhana, mudah digunakan, dan bias dibuat oleh siswa itu sendri. Media tersebut juga harus merupakan perangkat komunikasi bagi mereka.
      Media disini sama penting halnya dengan guru, karena tanpa adanya media dalam proses belajar mengajar, siswa akan sulit mengerti apa yang dijelaskan oleh pendidik serta akakan membuat siswa lebih cepat merasa bosan dan jenuh serta kurang ketertarikan untuk belajar. Dengan adanya media bangun datar dan bangun ruang pendidik merasa terbantu, materinya lebih mudah dipahami oleh siswa.
      Media sederhana yang dimaksud disini, yaitu penyampaian suatu bentuk media berupa sifat - sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model  agar siswa lebih mudah memahami dan mengerti. media ini berhubungan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahhuan Alam (IPA), yang bisa memahami Sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model.
B.     Tujuan Pembuatan Media Pembelajaran
Dengan dibuatnya media pembelajaran IPA yaitu Periskop dapat :
  1. Siswa mampu menentukan model yang akan dibuat dengan menerapkan sifat-sifat    cahaya, seperti periskop atau lensa sederhana.
  2. Siswa mampu memilih dan menentukan berbagai alat dan bahan yang sesuai dengan model yang akan dibuat.
  3. Siswa mampu membuat karya/model sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.
C.     Manfaat
Melalui alat ini dalam pembelajaran IPA diharapkan pendidik dan peserta didik mampu:
  1. Mengetahui berbagai macam sifat – sifat cahaya
  2. Melengkapi keperluan dalam kegiatan proses pembelajaran dikelas.
  3. Menciptakan dan mendorong motivasi belajar bagi siswa.
  4. Memudahkan pendidik dalam hal mentransfer ilmu pengetahuan, khususnya yang berkenaan dengan  sifat – sifat bangun cahaya.
D.    Sifat dan jenis media
Alat peraga ini atau alat ini bersifat 4 demensi, terbuat dari barang – barang  bekas dimana siswa dapat mempraktekkan dan mengamati secara langsung sifat – sifat cahaya yang di terapkan pada sebuat karya model dan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pendidikan Indonesia saat ini sedang dihadapkan kepada situasi yang kurang menguntungkan. Kondisi ini terjadi sejalan dengan semakin banyaknya kenyataan tentang lemahnya karakter bangasa Indonesia yang selama ini diyakini  sangat kuat dan teguh memegang sendi – sendi kehidupan. (Gultom Syawal: 2012,1). Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku manusia menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar. Kemajuan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi peningkatan kualitas belajar, sehingga perlu adanya berfikir secara kritis, logis, terarah dan jelas. Pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pola pikir dan kecerdasan anak bangsa, yang mana pendidikan ini sangat memepengaruhi kualitas dan moto bangsa,  dengan pendidikan ini maka terciptalah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa, berbudi pekerti luhur, disiplin, bekerja keras, tanggung jawab, mandiri, cerdas, dan bisa memberikan suatu yang terbaik untuk bangsa dan Negara maka dari itu pendidikan sangatlah penting demi kemajuan Negara.
Menurut Miarso (2004) berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”. Media pembelajaran adalah segala bentuk wujud yang digunakan untuk memyampaikan pesan atau informasi dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa media merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah  pada khususnya. Alat peraga/media sederhana dalam pembelajaran merupakan bagian dari media pembelajaran. Alat peraga begitu penting untuk dipelajari  dan  diketahui, baik dalam hal cara pembuatan, maupun carapenggunaan,  hal ini kegiatan pembelajaran memiliki warna dan mudah dipahami oleh siswa. Proses pembelajaran akan lebih mudah dipahami jika seorang guru mengunakan alat atau media untuk mencapai suatu tujuan tersebut.


Kesesuaian media dengan siswa menjadi dasar pertimbangan utama, sebab hampiir tidak ada satu media yang dapat memenuhi semua tingkat usia, dalam hal ini Barbar B. Seels ( 1994:98) mengatakan bahwa diperlukan informasi tentang gaya belajar siswa atau learning style yang digunakan sebagai media harus relevan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
 Fungsi media pembelajaran menurut Hamalik (2008) yaitu:
  1. Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif
  2. Penggunaan media merupakan bagian internal dalam system pembelajaran.
  3. Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
  4. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh Guru dalam kelas.
  5. Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan.













BAB III
PEMBUATAN PERISKOP

A.     Proses pembuatan media Periskop
  1. Peralatan yang digunakan
Alat :
a)      Gunting
b)      Penggaris
c)      Busur
d)      Pensil dan Penghapus
e)      Lem/Selotip
Bahan :
a)      Kardus bekas
b)      Cermin datar, 2 buah ukuran relatif kecil
c)      Kertas biasa HVS atau kertas koran maupun kertas pembungkus kado.

  1. Langkah pembuatan media
a)      Sediakan dua macam cermin datar,kardus bekas, dan alat pendukung lainnya.
b)      Gambar jaring – jaring balok pada kadus bekas.
c)      Potong kardus sesuai dengan pola yang sudah digambar
d)      Lipat potongan kardus sehingga membentuk balok dan rekatkan dengan lem/selotip.
e)      Potonglah persegi panjang kecil pada bagian sisi atas dan bawah membentuk sudut 45 derajat pada dua sisi yang lain.
f)        Selipkan cermin datar pada celah bersudut dan rekatkan dengan selotip. Salah satu cermin menghadap ke atas dan yang lainnya menghadap kebawah.
g)      Selanjutnya bungkus dengan kertas kado yang sudah disediakan.
h)      Periskop siap digunakan.

  1. Cara Pemakaian
a)      Tentukan Objek yang akan dilihat dimana objek terhalang sehingka tidak dapat kita lihat.
b)      Arahkan bagian periskop bagian atas kearah ojek, dan bagian bawah sebagai tempat melihat objek.
c)      Objek akan terlihat sebagai hasil dari sifat cahaya yang memantul lewat cermin.

B.     Rincian Biaya
    Dalam pembuatan media ini hanya membutuhkan biaya yang sedang, ricianya adalah…

No

Jenis Barang

Jumlah Barang

Harga Satua

Jumlah harga
1.
Kardus Bekas
1 keping
-
-
2
Cermin datar
2 Buah
Rp. 2.000
Rp. 4.000
3
Penggaris
1 buah
Rp. 2000
Rp. 2000
4
Lem/Selotip
1 buah
Rp. 1.000
Rp. 4.500
5
Gunting
1 buah
Rp. 5000
Rp. 5.000
6
Kertas biasa HVS atau kertas koran maupun kertas pembungkus kado.
1 Lembar
Rp. 2.500
Rp. 2.500
7
Pensil dan Penghapus
1buah
Rp. 2.000
Rp. 2.000
Total
   Rp. 20.000




BAB IV
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Media yang dibuat guru dari bahan sederhana dan murah tentu saja akan lebih menarik. Kepandaian duru hal ini tidak hanya diuji dari pengetahuan ilmu pengetahuan yang menjadi tanggung jawabnya melainkan juga kemampuan mengmabangkan media sderhana dengan memanfaatkan sumber – sumber belajar sekitarnya. Demikianlah proposal ini yang saya buat,  dimana proposal ini pengembangan media tentang sifat – sifat cahaya dalam pembelajaran IPA, di dalam proposal inidijelaskan bahan dan alat-alat serta langka-langka pembuatan media sederhana. Demikian banyak hal yang dapat dkembangkan melalui media sederhana bagi pembelajaran.
Semoga proposal ini bermanfaat bagi para pembaca,  dan apabilah ada kesalahan dalam penulisan proposal ini saya sebagai penulis meminta maaf dan mimita kritik dan saran yang membangun.
B.     Saran
     Setalah pembuatan media pembelajaran ini diharapkan guru dapat menjadikan media tersebut sebagai alternative dalam pembelajaran IPA, dan bagi siswa diharapkan lebih dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran IPA.








DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Denny. 2009. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka
Ahmad, Abdul Karim H. 2007. Media Pembelajara. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Rusman, 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
Uno, Hamzah B & Nina Lamatengngo. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.


















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

                           Mata Pelajaran                   : Sains
                           Pokok Bahasan                  :  Cahaya
                           Sub Pokok Bahasan           :  Sifat-sifat Cahaya
                           Kelas/Semeter                     :  V/II
                           Alokasi /Waktu                   :  1 x Pertemuan


A.     Standar Kompetensi
Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model
B.     Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
C.     Indikator
Siswa dapat menyimpulkan berdasarkan pengamatan dilingkungan sekitarnya mengenai sifat-sifat cahaya.
Tujuan Pembelajaran
Melalui penjelasan, percobaan dan pengamatan yang dilakukan:
1)      Siswa menyebutkan contoh peristiwa yang membuktikan bahwa cahaya itu merambat lurus sesuai dengan kenyataan yang ada dilingkungannya dengan benar.
2)      Siswa menyebutkan contoh peristiwa yang membuktikan bahwa cahaya itu dapat dipantulkan dengan benar.
3)      Siswa dapat menjelaskan mengapa cahaya dikatakan dapat merambat lurus dengan benar.
4)      Siswa dapat menjelaskan mengapa cahaya dapat dikatakan dapat dipantulkan dengan benar.

D.      Materi
Sifat-sifat cahaya
1)      Cahaya merambat lurus
2)      Cahaya dapat dipantulkan

E.       Media dan Sumber
1)      Media
-   Alat peraga sederhana untuk membuktikan bahwa :
a) Cahaya merambat lurus
b) Cahaya dapat dipantulkan
2) Sumber
KTSP 2006 Sains kelas V
Buku paket Sains kelas V Penerbit Erlangga
F.      Metode dan Pendekatan.
1)      Metode.
     Ceramah
     Tanya jawab
     Diskusi kelompok
     Eksperimen
     Demonstrasi
     Observasi
2) Pendekatan.
            Contextual Teaching and Learning (CTL)
G.    Langkah-langkah pembelajaran
No.
Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Siswa
Waktu
1.




Kegiatan Awal
a.  Berdoa
b.  Mengecek kehadiran siswa
 c.  Mengelola kelas
 d.  Melakukan apersepsi seperti menanyakan pelajaran yang sebelumnya dan mengaitkannya dengan pelajaran sekarang.

Klasikal
Klasikal
Klasikal
Klasikal

± 10 Menit
2
Kegiatan Inti.
A. Orientasi Siswa Kepada Masalah.
1.      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu mengenai materi cahaya dapat merambat lurus dan dapat dipantulkan.
2.      Menjelaskan perangkat yang dibutuhkan.
3.      Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang akan diilakukan.

B. Mengelola pengetahuan awal siswa
    terhadap Materi.
  1. Guru meminta siswa untuk mengemukakan pengetahuan awal yang dimilikinya terhadap materi yaitu cahaya merambat lurus dan dapat dipantulkan, kemudian pengetahuan awal siswa tersebut dijadikan acuan untuk menyelidikinya
  2. Guru memotivasi siswa dalam membangun pengetahuan siswa dari pengalaman baru berdasarkan pada pengetahuan awal. (Konstruktivisme)
  3. Guru mengemukakan pertanyaan yang mengacu pada pengembangan kreativitas berfikir siswa yang berhubungan dengan materi cahaya dapat dipantulkan dan dapat merambat lurus dengan mengaitkan antara materi dengan kenyataan yang ada dilingkungan siswa. (questioning)
  4. Guru meminta siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan terhadap materi.
  5. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai materi serta Guru meminta siswa untuk menyebutkan beberapa contoh yang membuktikan bahwa cahaya itu merambat lurus, dan dapat dipantulkan sesuai dengan pengalaman yang pernah dialaminya.

C.   Membimbing Penyelidikan Individual atau Kelompok Siswa.
  1. Guru membagi siswa didalam kelas menjadi 5 kelompok, dengan cara guru meminta siswa menghitung 1,2,3, 4 dan 5, siswa yang menyebutkan angka 1 masuk dalam kelompok 1, siswa yang menyebutkan angka 2 masuk dalam kelompok 2, siswa yang menyebutkan angka 3 masuk dalam kelompok 3, begitupun siswa yang menyebutkan angka 4 masuk dalam kelompok sampai terbentuk kelompok 5. (Learning Community)
  2. Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan tugas atau masalah kepada masing-masing kelompok untuk diselesaikan yaitu mengenai cahaya merambat lurus dan dapat dipantulkan.
  3. guru meminta siswa mengumpulkan informasi yang sesuai melalui observasi yang berhubungan dengan materi  dan melaksanakan eksperimen, serta membantu siswa mengaitkan antara informasi yang diperolehnya dengan keadaan atau konteks dilingkungan mereka, untuk mendapatkan penjelasan serta pemecahan masalahnya. (Inquiry)
  4. Setiap kelompok, melakukan pecobaan untuk membuktikan dan menguatkan pemahaman mereka sebelumnya bahwa cahaya itu merambat lurus, dan dapat dipantulkan, yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi) siswa yang dilakukan sebelumnya.



D.   Menganalisis dan Mengevaluasi Pemecahan Masalah.
  1. Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan. (refleksi)
  2. Guru mengukur dan mengevaluasi penyelidikan siswa dan proses-proses yang mereka gunakan. (authentic assessment).

E.   Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
  1. Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan model (Pemodelan)
  2. Menyajikan hasil tugas siswa dalam kelompok
Klasikal

Klasikal
Kalsikal

Klasikal
Klasikal





Klasikal




Klasikal




Klasikal





Kelompok




Kelompok







Kelompok









Kelompok




Individual/






Kelompok








Individual/


Kelompok




Kelompok

Kelompok
± 45 Menit
3
Kegiatan Akhir
1.       Guru meminta siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah diajarkan tadi.
2.       Memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan mengulangi pelajarannya dirumah.

Klasikal


Klasikal
± 10 Menit

H.    Penilaian.
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
Siswa dapat menyimpulkan berdasarkan pengamatan dilingkungan sekitarnya mengenai sifat-sifat cahaya.
Tugas Individu



Laporan





1)       Siswa dapat menjelaskan mengapa cahaya dikatakan dapat merambat lurus dengan benar.
2)       Siswa dapat menjelaskan mengapa cahaya dapat dikatakan dapat dipantulkan dengan benar.



FORMAT KRITERIA PENILAIAN      
&  Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
&  Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.



3.
Pengetahuan



Praktek



Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan

* aktif  Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

4
2
1

&   LEMBAR PENILAIAN
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah
Skor
Nilai
Pengetahuan
Praktek
Sikap
1.
2.
3.







 
 CATATAN :
@   Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

                                                                                                                     ............, ......................20 ...
        Mengetahui                                                                                                              
        Kepala Sekolah                                                                              Guru Mapel IPA



             ..................................                                                           ..................................
NIP :                                                                                              NIP :
















Alat dan Bahan











Gambar Media Periskop

No comments:

Post a Comment

Soal UJian Sekolah Kelas 6 IPA 2024

  PENILAIAN SUMATIF AKHIR JENJANG (PSAJ) TAHUN PELAJARAN 2 023 / 2 024   Mata Pelajaran                          : IPA Kelas/Semest...